Masyarakat Mendukung Aparat Keamanan Jaga Perdamaian di Papua

Foto Ilustrasi

Oleh : Rebecca Marian 

Papua adalah wilayah di Indonesia yang indah dan membanggakan, karena eksotisme hutan dan lautnya. Sayangnya harmoni alam di sana tidak bisa mengademkan hati kaum separatis. Mereka memprovokasi agar suasana jadi runyam, namun langsung ditindak tegas aparat. Masyarakat terus mendukung polisi dan TNI dalam menjaga kedamaian di Papua.

Bumi cendrawasih adalah wilayah yang elok, jika saja tidak ada kaum separats yang mengacak-acak perdamaian di sana. Masyarakat Papua sering diganggu oleh OPM dan gengnya, karena mereka ngotot ingin merdeka. Padahal warga sipil tak mau dipengaruhi oleh mereka. Penyebabnya karena sudah nyaman jadi WNI dan bangga jadi bagian NKRI.

Karena di Papua situasinya masih agak rawan, maka penjagaan diperketat lagi. Jumlah aparat, baik TNI maupun Polri yang berjaga, makin ditambah. Apalagi jelang hari penting, seperti natal dan tahun baru. Situasi damai harus terus dijaga oleh aparat, agar tidak ada lagi oknum yang memantik kerusuhan dan meresahkan masyarakat.

Perdamaian amat penting untuk dijaga, karena di Bumi Cendrawasih dihuni tak hanya warga asli Papua, namun juga pendatang dari Jawa dan pulau lain. Keyakinan yang dianut juga berbeda-beda. Adanya perbedaan ini bisa jadi sebuah titik yang diincar oleh kaum separatis, karena mereka ingin membentrokkannya, sehingga situasi kacau dan ada yang minta perlindungan pada OPM.

Masyarakat diminta untuk jangan terhanyut oleh permainan psikologis OPM. Jika ada kerusuhan, maka hubungi polisi atau tentara untuk minta perlindungan. Jangan malah menelepon pihak lain yang tidka berwenang. Polisi dan tentara adalah sahabat rakyat dan berkewajiban menjaga kedamaian di wilayah Bumi Cendrawasih.

Pemerintah provinsi Papua Barat menjaga agar Bumi Cendrawasih selalu damai, dengan mengadakan pertemuan, antara pejabat dengan aparat yang berwenang. Dalam acara itu, Wakil Gubernur Papua Barat Mohammad Lakotani menyampaikan bahwa ia mengumpulkan semua pihak, untuk mewujudkan keamanan di Manokwari, dan wilayah Papua lain.

Dalam acara itu memang berkumpul sejumlah tokoh, seperti Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Irjen Pol Paulus Waterpauw dari Mabes Polri, Pangdam XVIII Kasuari Mayjen TNI Joppye Wayangkau, dan Kapolda Papua Barat Herry Nahak. Para petinggi TNI dan Polri dikumpulkan agar mereka makin menjaga perdamaian dan keamanan di Bumi Cendrawasih.

Dukungan untuk aparat dari pejabat memang diperlukan, agar kedua belah pihak dapat berkolaborasi dan mewujudkan harmoni di Papua. Sehingga tidak ada lagi oknum separatis yang memviralkan isu SARA dan hoax, sehingga memecah perdamaian di Papua. Karena mereka akan langsung tertangkap oleh aparat yang sudah menyeliki kasusnya sejak lama.

Ketika aparat menangkap kaum separatis, maka pejabat di desa akan menurut pada Gubernur dan wakilnya. Mereka tidak akan membela kaum separatis, walau misalnya masih saudaranya sendiri. Penyebabnya karena mereka sadar bahwa menjadi anggota OPM itu salah dan melanggar hukum di Indonesia. Karena separatis adalah penghianat bangsa.

Masyarakat juga terus mendukung kinerja anggota TNI dan Polri, saat menjaga keamanan di wilayah Bumi Cendrawasih. Ketika ada yang kelompok mencurigakan atau bahkan tahu ada penyelundupan senjata atau sembako oleh anggota OPM, maka langsung memberi informasi pada polisi. Sehingga kekacauan bisa dicegah sesegera mungkin, karena masyarakat yang cepat tanggap.

Dukungan masyarakat dan pejabat kepada segenap aparat sangatlah berharga. Penyebabnya karena kolaborasi mampu menghasilkan perdamaian di wilayah Bumi Cendrawasih, dan kedua belah pihak saling membantu dan menghargai. Masyarakat sipil juga terus mendukung aparat untuk menjaga ketertiban di Papua, dan mewujudkan keadaan yang harmonis.

(Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta)