Lestarikan Budaya, Lakon Pandawa Kumpul Digelar di Desa Bukit Peninjauan II

Dayang memainkan lakon wayang Pandawa Kumpul

Bengkulutoday.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, membuka pagelaran wayang kulit semalam suntuk, Jumat  (22/11/2019) malam, di lapangan sepak bola Desa Bukit Peninjauan II Kecamatan Sukaraja.

Pementasan Wayang Kulit yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu dalam rangkaian memperingati HUT Ke- 51 Provinsi Bengkulu ini mengambil tema : "Lestarikan Budaya, Majukan Kebudayaan" dengan mengundang Dalang terkenal kelahiran Blitar Ki Anom Dwijo Kangko serta bintang tamu penyanyi campur sari Nonik Aprilia dan Ririt Rengganis.

Tampak hadir Wakil Bupati Seluma Drs Suparto beserta isteri, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Edison Simbolon, Forkopimda Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Seluma, Tokoh Masyarakat Jawa Suharto, para Kepala OPD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Seluma, Camat Sukaraja serta undangan lainnya yang berbaur dengan masyarakat yang antusias ingin menyaksikan pagelaran wayang kulit.

Hr

Tokoh Masyarakat Jawa Provinsi Bengkulu Suharto yang merupakan anggota DPRD Provinsi Bengkulu menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah bekerja keras mewujudkan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan Dalang Ki Anom Djiwo Kangko di Wilayah Kabupaten Seluma.

"Saya selaku tokoh masyarakat Jawa Provinsi Bengkulu sangat mendukung program dan kebijakan Gubernur Bengkulu yang selain giat membangun infrastruktur juga memperhatikan pelestarian budaya, kesenian dan pembangunan sumber daya manusia, seperti malam ini digelarnya pementasan wayang kulit yang juga menghibur masyarakat", disampaikan Suharto.

Gb

Sedangkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dalam sambutannya menyampaikan secara singkat program-program dan kebijakannya dalam membangun Bengkulu dan mengajak seluruh komponen masyarakat Bengkulu tetap semangat membangun Bengkulu yang sama-sama kita cintai.

Penampilan Gubernur malam ini juga terlihat berbeda dengan memakai pakaian Adat Jawa Surakarta lengkap dengan blangkon dan kerisnya. Gubernur pun menyelipkan kalimat dengan bahasa jawa menyapa akrab masyarakat yang hadir untuk menonton pagelaran wayang kulit.