Lapas Bengkulu Terima Mutasi 21 Warga Binaan dari Rutan Bengkulu

lapas

Bengkulu – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkulu kembali menerima mutasi warga binaan dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Bengkulu. Sebanyak 21 orang warga binaan dipindahkan sebagai bagian dari upaya penataan dan distribusi tahanan guna mendukung proses rehabilitasi yang lebih baik dan pembinaan yang optimal.

Proses serah terima berkas dilakukan oleh petugas dari Rutan Kelas IIB Bengkulu dan diterima langsung oleh petugas Lapas Bengkulu. Mutasi ini merupakan bagian dari kebijakan untuk mendistribusikan warga binaan ke lembaga pemasyarakatan yang sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan masing-masing, sekaligus memastikan proses pembinaan berjalan lebih efisien.

Seluruh warga binaan yang dipindahkan melalui proses ini juga menjalani pemeriksaan kesehatan oleh petugas klinik Lapas. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa para warga binaan dalam kondisi fisik yang baik sebelum dipindahkan ke sel baru. Tim medis yang bertugas memastikan bahwa setiap warga binaan menerima perhatian yang sesuai untuk menjaga kondisi tubuh dan kesehatan mereka selama menjalani masa pembinaan.

Kalapas Kelas IIA Bengkulu, Yuniarto, dalam keterangan resminya menyampaikan, "Mutasi ini merupakan bagian dari penataan yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi warga binaan, baik dalam proses pembinaan mental maupun fisik. Selain itu, pemeriksaan kesehatan menjadi prioritas utama agar para warga binaan dapat menjalani masa tahanan dengan kondisi tubuh yang prima."

Yuniarto menambahkan bahwa mutasi juga dilakukan dengan tujuan untuk meratakan beban kapasitas di berbagai lembaga pemasyarakatan dan rutan, sehingga setiap warga binaan dapat mendapat perhatian yang optimal. "Kami berharap dengan adanya mutasi ini, proses pembinaan yang dilakukan di Lapas Kelas IIA Bengkulu dapat lebih efektif, dan para warga binaan dapat menjalani masa tahanan dengan baik," jelas Yuniarto.

Lapas Kelas IIA Bengkulu yang memiliki berbagai fasilitas pembinaan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap proses rehabilitasi warga binaan, termasuk dalam hal keterampilan kerja, pendidikan, serta pembinaan mental dan spiritual. Dalam waktu dekat, Lapas Bentiring juga merencanakan beberapa program tambahan untuk meningkatkan kualitas hidup warga binaan, baik secara fisik maupun psikologis.

Dengan adanya mutasi ini, pihak Lapas berharap dapat mengoptimalkan pembinaan dan pemantauan terhadap warga binaan, serta mempercepat proses reintegrasi mereka ke masyarakat setelah masa tahanan berakhir.