Kurang Transparansi, Proyek Desa Sebilo Terancam Tak Selasai

Jembatan penghubung Desa Sebilo dan Desa Kota Bumi terhenti pembangunannya

Bengkulutoday.com – Pembangunan jembatan permanen sepanjang 95 meter yang melintasi sungai Air Manna menuju Desa Sebilo dan Desa Kota Bumi Kecamatan Pino Masat yang dikerjakan PT Aliandro Karya Utama terhenti karena ditinggal para pekerja pulang.

Pantauan di lokasi tidak terdapat papan merk proyek dengan penanggungjawab kegiatan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu tersebut, sementara karyawan yang ada cuma 1 orang lagi yang tinggal di Mess proyek.

“Iya saya sendiri lagi tinggal di sini Mess ini, yang lainnya pada pulang semua karena belum menerima gaji,” kata Ade penjaga gudang yang tinggal di mess karyawan PT Aliandro Karya Utama tersebut.

Menurut keterangan Ade, hingga masuk bulan ke-3 pembangunan jembatan penghubung antar desa tersebut belum sama sekali menggunakan uang negara. Diduga pengurusan administrasi keuangan yang terlalu berbelit-belit.

“Sejak pembangunan ini berjalan, belum ada sama sekali uang negara yang dicairkan dari dinas terkait dan dari awal pengerjaan belum pernah papan merek proyek terpasang," tutur Ade.

Saat ini terlihat progres pekerjaan jembatan dengan pagu dana belasan Milyar itu diperkirakan paling tinggi baru mencapai 20 persen. Dari pantauan media ini, pembangunan yang ada baru sebatas galian 3 unit sumuran untuk tiang jembatan. Diperkirakan akan terputus kontrak karena mengingat waktu maksimal yang tinggal dua bulan lagi pada tahun anggaran berjalan di 2019 ini.

Dengan terhentinya pembangunan jembatan menuju SKT (Suka Nanti, Kota Bumi, Talang Guyun) tersebut masyarakat merasa sangat kecewa.

“Kami sangat kecewa dengan pak gubernur kalau pembangunan jembatan ini gagal. Harapan kami kepada pak Gubernur Rohidin agar jangan sampai pembangunan ini terhenti dan gagal apalagi sampai diputus kontrak,” kata Dudiman (37), salah seorang warga Tanjung Saung Masat. (fong)