Kreativitas Tanpa Batas

ilustrasi

Seiring perkembangan zaman; kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kian pesat. Hal tersebut dibuktikan dengan keberadaan media sosial di tengah-tengah kita. Anak-anak muda negeri ini sudah tidak asing lagi dengan media sosial. Bahkan kehadiran medsos tidak hanya menjadi ajang silaturahmi atau hanya sebatas melepaskan kepenatan runitas yang dijalani.

Lebih dari itu, medsos sekarang digunakan oleh sebagian kaum muda untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin. Semisal sebagian pemuda yang bergabung dengan berbagai komunitas atau organisasi. Pada akhirnya, selain menambah relasi, tentunya kaum muda yang terhubung melalui jejaring dunia maya bisa meraup banyak manfaat, seperti menambah wawasan baru, ilmu baru, kemampuan baru, dan sebagainya.

Teknologi telah berubah dari waktu ke waktu. Khususnya teknologi yang berhubungan dengan komunikasi dan informasi. Benar kata sebagian orang bahwa dunia sekarang berada di genggaman tangan. Segala informasi dan berita bisa diakses hanya dengan bermodalkan paket data atau wifi. Anak-anak muda mulai bisa melihat peluang dengan jeli sejalan dengan massifnya perkembangan teknologi. Tengok saja sebagian kaum muda yang berhasil mendulang pundi-pundi uang hanya dengan menyediakan konten-konten video yang mereka bagikan melalui Tengok saja sebagian kaum muda yang berhasil mendulang pundi-pundi uang hanya dengan menyediakan konten-konten video yang mereka bagikan melalui youtube. Istilah kerennya mereka adalah para youtuber yang memang menjadikan youtube sebagai ladang mencari duit.

Ada juga sebagian pemuda yang bermain musik lalu direkam kemudian diupluod ke media sosialnya. Dan mereka berhasil menarik minat para warganet untuk menontonnya. Secara tidak langsung industri musik mulai memasuki era baru. Banyak bintang-bintang muda yang merintis karirnya tidak langsung di dunia pertelevisian; namun mereka memulainya dengan rajin megupload video musiknya ke channel youtube yang mereka miliki. Hingga akhirnya secara perlahan publik mulai mengenal dan mengakui kualitasnya sebagai seniman. Tidak hanya mereka yang memiliki bakat di bidang musik; bahkan sebenarnya masing-masing dari kita bisa memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan minat dan bakat yang kita miliki. Dan saya percaya bahwa masing-masing anak muda di Indonesia pastinya memiliki bakat tertentu. Artinya tidak mesti yang mahir bermusik atau berolah vokal yang bisa memanfaatkan momentum emas era digital.

Para artis yang sudah terkenal pun tidak melewatkan kesempatan untuk meraih keuntungan di era digital saat ini. Seperti sebagian artis yang mempromosikan produk-produk tertentu melalui akun instagramnya; dan pihak perusahan akan membayar sang artis dengan uang tunai sejumlah tertentu. Kerjasama bisnis di era digital memang cukup menjanjika. Kita bisa menjalin hubungan dengan banyak pengusaha lewat jaringan dunia maya. Artinya, kita bisa belajar dari pengalaman para pengusaha-pengusaha sukses tersebut walaupun tidak bertatap muka secara langsung.

Ironinya, di balik kemajuan teknologi, ada sebagian pemuda kita yang justru terjebak oleh hal-hal yang kurang bermanfaat. Contohnya, ada beberapa gerombolan pemuda yang dari pagi sampe siang sibuk main game online di sebuah cafe. Hal ini tentunya sangatlah tidak produktif. Game online telah merampas waktu-waktu produktif sebagian kaum muda kita. Main game online membuat kita lupa waktu; bisa juga membuat setiap pemainnya kecanduan. Betapa banyak waktu yang terlewatkan begitu saja hanya untuk bermain game online. Bayangkan saja semisal waktu yang kita habiskan untuk bermain game online dialihkan untuk membaca buku, pastinya banyak ilmu dan pengetahuan yang akan diserap. Mestinya anak-anak muda tidak terlalu sibuk bermain game online. Bolehlah bermain sekali-kali; tapi kalau setiap hari berjam-jam dihabiskan untuk bermain game online, bukankah itu sebuah kesia-siaan belaka? Silahkan renungkan sendiri.

Kita hidup di era persaingan semakin ketat. Yang kita hadapi saat ini bukan hanya pemuda-pemud dari dalam negeri. Kelak kita akan bersaing dengan pemuda-pemuda dari berbagai macam negara. Coba perhatikan, sekarang falititas transportasi sudah memungkinkan setiap orang pergi ke berbagai negara. Tentu kita tidak mau jika kita menjadi pesuruh di negeri kita sendiri. Kita tidak sudi para bule memerintah kita. Maka oleh sebab itu, mulai sekarang segala sesuatunya harus dipersiapkan. Termasuk juga menguasai bahasa asing dan teknologi; sudah menjadi kewajiban bagi milenial yang hidup di era digital.

Kita sebagai kaum muda dituntut untuk peka melihat perkembangang. Jangan menjadi orang yang anti perubahan. Cepat atau lambat, semua akan berubah. Bekal ilmu dan skill mesti dipersiapkan sebaik mungkin. Jangan pernah batasi kemampuan yang kita miliki. Silahkan eksplorasi seluas-luasnya. Anak-anak muda tidak harus menjadi pegawai negeri. Kita bisa bergerak di bidang apapun yang kita suka. Bahkan kita bisa bekerja di rumah tanpa harus pergi ke kantor. Karena keberadaan teknologi komunikasi dan informasi memungkinkan hal itu.

Sekali lagi, anak-anak muda Indonesia harus menjadi pengemudi bagi dirinya sendiri. Kreativitas anak-anak muda tidak ada batasnya. Mari tinggalkan pola pikir lama yang menghambat kreativitas kita. Jadilah apa saja yang kita kehendaki. Dan yang terpenting jadilah pribadi yang senantiasa menebar manfaat dan kebaikan untuk sebanyak-banyaknya orang.

Muhammad Aufal Fresky, Kolumnis dan Esais