Ke DPR RI, Herliardo Ingin Perkuat Relasi dan Jaringan Bengkulu di Pusat

Herliardo, ketua DPW PKB Provinsi Bengkulu
Herliardo, ketua DPW PKB Provinsi Bengkulu

Bengkulutoday.com - Herliardo,S.Ag, politisi Partai Kebangkitan Bangsa yang pernah menduduki kursi DPRD Provinsi Bengkulu ini siap melaju ke senayan melalui pemilu 2019 nanti. Dia menekadkan diri untuk mengambil kursi DPR RI mewakili Bengkulu guna meluaskan jejaring dan membangun akses bagi pembangunan Provinsi Bengkulu.

"Bengkulu masih butuh diperkuat relasi dan jaringan di pusat, potensi PKB sangat besar untuk berkontribusi bagi Bengkulu jika ada keterwakilan di senayan, yakni di DPR RI," ujar Herliardo saat ditemui di kantor DPW PKB Provinsi Bengkulu jalan Danau Kota Bengkulu, Jumat (6/7/2018).

Pria kelahiran Sentral Baru 12 Juli 1970 ini saat ini dipercaya menjadi ketua DPW PKB Provinsi Bengkulu hingga tahun 2021. Selama mahasiswa, Herliardo sudah aktif diberbagai organisasi, diantaranya di Pergerakanan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menjadi sekretaris cabang PMII Kota Bengkulu. Pernah juga berkiprah di Banser, Ansor, KNPI dan NU. 

Selama memimpin PKB, Herliardo mewajibkan sumbangan bagi setiap anggota DPRD dari PKB disemua tingkatan agar memberikan kontribusi untuk organisasi NU. Hal itu untuk menegaskan bahwa kelahiran PKB tidak dapat dipisahkan dari peran besar NU, terutama para kiyai-kiyai. "Kontribusi materi sebagai bentuk nyata PKB tidak melupakan sejarah kelahirannya yang diprakarsasi para kiyai NU," paparnya.

"PKB dan NU itu satu kesatuan, namun juga tidak bisa kita menganggap NU adalah PKB, sebab di NU kader dan jamaahnya juga ada di seluruh partai politik," kata Herliardo.

Meski berdarah asli Rejang, namun Herliardo memiliki hubungan keluarga yang tersebar hampir disetiap kabupaten di Provinsi Bengkulu. "Ayah saya dari Lebong dan Bengkulu Utara, sedangkan ibu saya dari Rejang Lebong dan Mukomuko," tambahnya.

Alumni IAIN Bengkulu (dulu STAIN Bengkulu) ini selain dikenal sosok yang mudah akrab dan membaur juga dikenal sebagai politisi yang jujur. "Berpolitik itu untuk mengabdi, terutama kepada NU, jika sudah ke NU maka itu otomatis sudah mengabdi kepada bangsa," tuturnya. [AJ]

NID Old
5036