Kaur, Bengkulutoday.com - Kasatgaswil Bengkulu Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Pol Dr. Imam Subandi, SS., S.H., M.H., menjadi pembicara dalam kegiatan sosialisasi pencegahan intoleransi, radikalisme dan terorisme bagi pelajar SMAN 10 Pentagon Kaur, Sabtu (30/10/2023).
Tak hanya pelajar, kegiatan tersebut juga diikuti oleh Kepsek dan Dewan Guru SMAN 10 Pentagon Kaur.
Dalam sambutannya, Kepsek menyampaikan ucapan terimakasih karena sekolahnya dipilih menjadi tempat sosialisasi.
"Ucapan terima kasih dari pihak Sekolah atas kedatangan Kasatgas Wil Bengkulu Densus 88, diketahui bahwa Siswa/i di SMAN 10 Pentagon full kehidupan Berasrama dengan seluruh jumlah siswa 160 Orang. SMAN 10 Pentagon menamkan 5 Pilar yakni terdiri dari Imtaq, Etika, Estetika, Iptek, dan Harmoni kepada seluruh siswa/i hal tersebut diharapkan menjadi bekal nantinya dan melahirkan generasi yang unggul serta dapat menerapkan dalam berkehidupan dan berbangsa, SMAN 10 Petangon mendukung program Satgaswil Kepri Densus 88 Untuk masuk ke sekolah-sekolah dalam mensosialisasikan Pencegahan dan penyebaran Intoleran, Radikalisme dan Terorisme dikalangan guru dan pelajar. Dan saya mengajak seluruh Dewan Guru dan para Pelajar di SMAN 10 Pentagon dapat menyimak dan memahami seksama materi yg akan disampaikan oleh Kasatgas Wil Bengkulu Densus 88, dengan harapan dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari serta dapat memberitahukan kepada keluarga dan masyarakat terkait bahaya Intoleran, Radikalisme dan Terorisme," kata Kepsek, Yeye Hendri, M.Pd., dalam sambutannya.
Sementara itu, dalam penyampaian materinya, Kasatgaswil mengingatkan sangat penting untuk dilakukan sosialisasi kepada para pelajar khususnya dan umumnya untuk yang hadir pada kesempatan ini, sehingga dapat mengetahui cara menghindari dan mencegah penyebaran Intoleran, Radikalisme dan Terorisme.
"Apa yang disampaikan oleh Kepsek bahwa SMAN 10 Pentagon menamkan 5 Pilar tersebut, untuk itu tidak akan khawatir dengan masa depan para siswa/i Pentagon karena jika diterapkan 5 pilarnya Pentagon sudah menerapkan Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia," kata Imam.
Imam menjelaskan bahwa Terorisme tidak merujuk pada satu agama dengan memberikan contohnya, menyampaikan sejarah terorisme didunia dan Indonesia, menjelaskan sasaran dan sarana penyebaran radikalisme serta modus baru aksi terorisme yaitu menempatkan perempuan dan anak sebagai pelaku aksi Terorisme dengan memberikan contoh keterlibatan generasi muda dalam terorisme.
Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab terkait Intoleran, Radikalisme dan Terorisme
Pada kegiatan itu, segenap Dewan Guru dan Pelajar SMAN 10 Pentagon dinilai sangat antusias dalam mengikuti dan menerima materi dari Kasatgaswil Bengkulu Densus 88 serta mendukung pencegahan dan penyebaran Intoleran, Radikalisme dan Terorisme.
Nampak hadir mendampingi Kasatgaswil, yaitu Kapolres Kaur Polda Bengkulu AKBP Eko Budiman.