Bengkulutoday.com - Pasca dinaikannya berita "2,3 Tahun Terdampar, Kenapa Kapal Queen Bihanga Tidak Dilelang?", salah satu pihak berwenang mengeksekusi kapal tersebut melalui proses pemotongan.
Setidaknya ada 19 orang teknisi yang mengaku dari Jakarta melakukan pekerjaan pemotongan ini.
"Kami dari Jakarta, Mas," sampai salah satu pengawas pekerjaan, Senin (24/02/2020).
Ia mengaku mendapat perintah dari salah satu pihak yang masih disamarkan sementara untuk melakukan pemotongan komponen kapal ini.
"Kami hanya diperintahkan untuk mengerjakan pemotongan. Untuk lebih berwenangnya silahkan tanyakan kepada Bapak A," katanya.
Diketahui, A adalah salah satu warga sipil yang sengaja melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
Ia sampaikan, proses pemotongan kapal ini diperkirakan memakan waktu sampai dua pekan.
"Kira-kira sampai dua minggu paling cepat," kata dia.
Menurut investivigasi, dasar pemotongan kapal ini adalah karena sudah lama terdampar yakni sejak 27 Desember 2017 dan tidak ada komunikasi dari pihak pemilik kapal yang mengurus perbaikan dan perizinan tetap tinggal kepada pihak otoritas kesyahbandaran.
Sebelumnya juga disinggung salah satu sumber terpercaya bahwa dana perbaikan komponen kapal tersebut mencapai Rp 2,4 miliar sehingga bisa diperkirakan bahwa pemilik kapal memang sengaja membiarkan kapal berbendera Zanzibar ini.
Pewarta : Bisri
