Jurnalistik, Humas dan Wartawan

Ilustrasi

Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam bahasa Prancis, journ berarti catatan atau laporan harian. secara sederhana jurnalistik  diartikan sebagai kegiatan yang  berhubungan dengan pencatat atau pelaporan setiap hari. Jurnalistik merupakan ilmu yang mempelajari  tentang kegiatan seorang wartawan/jurnalis dalam meliput, mengelola, dan menyampaikan informasi dalam bentuk data maupun peristiwa atau kejadian yang disampaikan melalui media cetak, elektronik atau internet. Dalam memenuhi hak publik  dalam menerima informasi.

Dengan demikian jurnalistik bukanlah pers, bukan lah media massa. Jurnalistik adalah kegiatan yang memungkinkan pers atau media massa berkerja dan diakui eksistensinya dengan baik.

Sedangkan humas merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, kepercayaan, saling pengertian dan citra yang baik dari publik / masyarakat. Hubungan masayarakat juga merupakan unsur yang sangat penting dalam menejemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi/perusahaan, dan menciptakan hubungan yang harmonis antara satu badan/organisasi dengan masyarakat.

Pada prinsipnya tugas Jurnalis dan Humas  sama-sama menyampaikan pesan kepada publik atau khalayak. Bedanya terletak pada tujuan penyampaian pesan tersebut.  Jurnalis menyampaikan pesan untuk kepentingan khalayak, sedangkan Humas untuk kepentingan pencitraan. Perbedaan tujuan tersebut tercermin dalam pemilihan materi pesan, yaitu: Jurnalis memilih materi pesan apa saja  yang menarik dan penting bagi khalayak, sedangkan Humas hanya memfokuskan materi pesan yang ada hubungan dengan perusahaan/pihak yang diwakili oleh Humas. Bagi jurnalis,  bad news terkadang bisa menjadi good news, sedangkan Humas menghindari menyampaikan informasi yang berdampak buruk bagi perusahaan.

Sedangkan wartawan atau jurnalis atau pewarta adalah seseorang yang melakukan kegiatan jurnalistik atau orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/dimuat di media massa secara teratur.

Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

Sumber: nabillaaprilia16 dan Wikipedia