Jaring lebih banyak investor, Indonesia akan gelar Infrastructure Investment Forum di Paris

Indonesia Infrastructure Investment Forum di Paris

Bengkulutoday.com - Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Indonesia terus menggalakkan pembangunan infrastruktur berbagai sektor, baik transportasi (jalan, jembatan), infrastruktur distribusi (pelabuhan, bandara udara), energi (pembangkit listrik), hingga pertanian (bendungan). Pembangunan berbagai sarana infrastruktur tersebut dimaksudkan untuk memperlancar pergerakan arus barang, jasa dan manusia sehingga aktivitas penyelenggaraan pemerintahan dan sektor ekonomi dapat bekerja secara efisien, memiliki daya saing secara internasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas serta pengentasan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan.

Berbagai pembangunan infrastruktur tersebut mulai memperbaiki konektivitas antar daerah, dimana rakyat mulai menikmati manfaatnya dalam upaya meningkatkan derajat hidup. Meskipun demikian, berbagai target pembangunan infrastruktur masih banyak yang belum dapat direalisasikan, antara lain karena terkait pembebasan lahan, atau keterbatasan pendanaan. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah pendanaan ini adalah dengan membuka kesempatan untuk kerja sama dan investasi asing, apalagi Indonesia memiliki rating investasi dan indeks daya saing yang baik dan terpercaya.

Hal inilah yang menjadi dasar penyelenggaraan Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF 2019) di Paris, yang direncanakan berlangsung pada Kamis, 4 Juli 2019. Event ini diselenggarakan oleh KBRI Paris bekerja sama dengan MEDEF, atau Le Mouvement des entreprises de France, sebuah perkumpulan para pemilik perusahaan di Prancis. Tercatat sebagai pembicara utama dalam IIIF 2019 adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bapak Bambang Brodjonegoro, dan Kepala BKPM, Bapak Thomas Lembong. Sementara itu Dubes RI Paris, Arrmanatha C. Nasir, akan membuka forum ini, sedangkan Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, dijadwalkan memberikan sambutan mewakili Pemerintah Prancis.

Hingga kini, sekitar 80 pengusaha dari berbagai perusahaan ternama Prancis telah menyampaikan konfirmasi untuk ikut, diantaranya Engie (energi), BNP Paribas (perbankan), Credit Agricole (investment bank), Michelin (manufaktur, perkebunan, keuangan), Louis Dreyfus Group (maritime, logistik), Societe Generale (perbankan, jasa keuangan), SNCF (kereta api), Airliquide (manufaktur), dan Total Eren (energi terbarukan). 

IIIF 2019 dimaksudkan untuk mempromosikan berbagai potensi investasi di Indonesia,  terutama untuk sektor energi, lingkungan, transportasi dan pariwisata. “Kami harapkan agar IIIF dapat memberikan hasil riil yang positif, yaitu investasi Prancis, untuk mendukung mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia,” demikian ungkap Rudjimin, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Paris.” Oleh karenanya, selain sesi paparan, dalam IIIF 2019 juga akan dilakukan pertemuan one-on-one dan project consultation dengan calon investor yang berminat.

Data BAPPENAS menunjukkan bahwa sampai akhir tahun 2019, total kebutuhan investasi untuk infrastruktur di Indonesia mencapai sekitar USD 392,2 milyar atau sekitar 4,796 trilyun rupiah. Dari total ini, APBN hanya mampu menyediakan sekitar 41,3%, sementara itu BUMN diharapkan dapat menyediakan sekitar 22,2% atau sekitar USD 79,9 milyar (1,978 trilyun) dan swasta sekitar 36,5% atau USD 131,1 milyar (sekitar 1,751,5 trilyun). Untuk mengatasi keterbatasan anggaran ini, maka diperlukan upaya untuk menarik investasi swata, baik nasional maupun asing.

IIIF 2019 akan menghadirkan sejumlah pembicara dari Kementerian/Lembaga dan BUMN dari Tanah Air, seperti dari Kementerian PUPR, ESDM, Kemenpar, PT. Pelabuhan Indonesia, PT Angkasa Pura, Jasa Marga, Sarana Multi Infrastruktur. KBRI Paris juga akan memanfaatkan event ini sebagai sarana promosi gastronomi dan pariwisata Indonesia.

(ek/pn)