Jaring Aspirasi Warga , Bupati Bengkulu Selatan Sosialisasikan Program Peremajaan Kelapa Sawit

Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi

Bengkulutoday.com -    Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi bersilaturahmi dan menjaring aspirasi masyarakat Desa Kemang Manis Kecamatan Pino Raya, Rabu (4/12/2019).

Di sela-sela kegiatan, Bupati juga mensosialisasikan program peremajaan kelapa sawit kepada masyarakat.

Disampaikan Bupati, program peremajaan kelapa sawit ini bertujuan untuk mengganti tanaman kelapa sawit yang sudah tidak produktif atau kebun sawit dengan bibit asalan.

“Bagi yang berminat, silahkan usulkan. Gratis,” ujar Gusnan.

Melalui program replanting atau peremajaan kelapa sawit ini, masing-masing setiap Hektar kebun kelapa sawit akan mendapat bantuan senilai Rp 25 juta.

“Nanti akan dibantu bibit berkualitas, pembersihan lahan. Termasuk jika memang kebun sawit itu perlu diteras maka akan diteras,” jelas Gusnan.

Sebagai solusi untuk mendapatkan penghasilan selama kebun sawit belum panen, Gusnan menyarankan masyarakat untuk menanam jagung.

“Nanti benih jagung akan dikasih secara gratis, butuh alat tanam jagung, tractor dan lain sebagainya tinggal pinjam saja ke Dinas Pertanian. Jika memang ada niat, pemerintah sudah memberikan jalan,” jelas Gusnan.

Ditambahkan Gusnan, secara ekonomis jika dibandingkan berkebun kelapa sawit satu Hektar maka akan lebih menguntungkan jika menanam jagung seluas satu Hektar.

“Jika per Hektar jagung menghasilkan 7 Ton dengan harga kita anggap saat ini Rp 3.600 per kilo, maka hasilnya mencapai Rp 25 juta. Per Hektar biaya tanam jagung rata-rata Rp 9 juta. Rp 25 juta dikurang Rp 9 juta masih ada Rp 16 juta. Jika dibagi selama empat bulan, artinya kisaran bergaji Rp 4 juta per bulan. Bagaimana lebih untung tanam jagung kan?,” tanya Gusnan.

Bagi kebun kelapa sawit yang sertifikatnya masih dalam agunan di bank, menurut Gusnan, pemerintah daerah tetap akan mengupayakan supaya bisa ikut program replanting kelapa sawit. Diantaranya dengan cara bekerja sama dengan perbankan untuk dilakukan restrukturisasi dan reschedule ataupun over kredit ke bank-bank yang bekerjasama dalam program replanting sawit.

“Dalam kesempatan ini juga, saya tegaskan kepada dinas pertanian, agar tidak menarik biaya dari peminjama alat dan mesin pertanian di dinas pertanian, seperti excavator, tracktor, mesin perontok jagung, mesin tanam jagung dan lain sebagainya, sekali lagi saya minta benar-benar dibebaskan biayanya, jangan ada pungutan,” tegas Gusnan.

Mesk demikian, lanjut Gusnan, ntuk biaya mobilisasi, BBM dan operator tetap ditanggung oleh petani atau kelompok tani yang memakai.

sumber: Media Center Bengkulu Selatan