Hadiri Presentasi SQM "Sukses Beternak Puyuh" di Kampus Unived , Bersama Bando Amin dan Slamet Wuryadi

Slamet Wuryadi dan Bando Amin

Bengkulutoday.com - Bagi masyarakat yang tertarik dengan bisnis beternak puyuh, ayo hadiri presentasi dari Slamet Quail Farm (SQM) bertema "sukses beternak puyuh" yang akan diadakan di kampus Universitas Dehasen Bengkulu pada Sabtu 6 Juli 2019. Acara itu juga akan dimediatori oleh mantan Bupati Kepahiang Bando Amin C Kader dan dimulai pukul 08.00 sampai 12.00 WIB berlokasi di Kampus Unived tepatnya di lantai 4, Jalan Meranti Raya Nomor 12 Sawah Lebar Kota Bengkulu.

Sedangkan untuk narasumber adalah Dr Slamet Wuryadi SP MP yang juga pendiri Slamet Quail Farm (SQF) dan sudah berpengalaman dibidang peternakan puyuh.

Mengulas sekilas tentang sosok Slamet Wuryadi, dia juga merupakan  Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Cilangkap Sub 1 Cikembar, Sukabumi Provinsi Jawa Barat.

Dikutip dari Monitor.co.id, Slamet Wuryadi mengatakan bisnis puyuh di Indonesia sangat menjanjikan. Disampaikannya, kebutuhan nasional telur puyuh mencapai 7 juta butir per harinya. Dengan jumlah itu, saat ini produksi puyuh hanya mampu mencukupi sekitar 4 juta butir per harinya. 

Menurut Slamet, dengan memelihara ayam puyuh 1000 ekor, maka akan menghasilkan telur sebanyak 800 butir. Sebutir telur puyuh berharga Rp 300. 

"Satu butir telur puyuh harganya Rp 300 X 800 butir, jadinya Rp 240.000. Kalau dikurangi biaya pakan (Rp 145.200) dan vitamin (Rp 14.300) maka hasilnya menjadi Rp 80.500 perhari," ungkap Slamet.

Berdasarkan metrik P4S Sub 1 Cikembar, pendapatan rata-rata produksi telur puyuh sehari berkisar 75-80 persen per hari. Dengan produksi harian sekitar 800 butir per hari dengan margin Rp 300, peternak dapat menghasilkan omzet Rp 240 ribu per hari.

“Dengan nilai investasi sebanyak Rp 2.250.000 berupa 750 ekor indukan puyuh, dalam waktu 18 bulan para peternak dapat meraup omzet sekitar Rp 22.056.000,” jelasnya.

Slamet memaparkan, dengan bermodalkan lahan sekitar 20 meter dan uang tabungan Rp 22.056.000 dan meluangkan waktu selama satu jam perhari, sudah bisa mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp 80.500 perhari.

“Modal yang diperlukan hanya Rp 22.056.000. Digunakan untuk membeli sangkar produksi sebanyak 5 unit, dengan harga perunit 1 juta (jadi Rp 5 Juta), modal membeli ayam puyuh betina siap bertelur, harga persatuannya Rp 12.500, belinya 1000 Ekor (Rp 12,5 Juta), untuk membeli vitamin Rp 220.000 dan modal untuk pakan dicadangkan selama 30 hari. 1 hari membutuhkan 22 kg, 1 kg Rp 6.600 (Rp 4.356.000),” katanya.

Slamet mengatakan telur puyuh di luar negeri, khususnya di kawasan Eropa Barat dan Amerika Utara merupakan makanan yang sangat mewah. Sebab, telur mungil itu memiliki segudang manfaat. Untuk itu, dia rela membagikan Ilmu cara beternak ayam puyuh secara gratis kepada masyarakat.

“Silakan datang kemari, siapapun yang ingin belajar jadi peternak ayam puyuh, Insya Allah saya akan berikan ilmunya sampai dia bisa, gratis, cukup bawa ongkos datang dan ongkos pulang, (untuk biaya) makan kami tanggung,” kata Slamet Wuryadi.

(Brm)