Era 4.0, TK Terapkan Konsep Belajar Digital

Wisna

Bengkulutoday.com - Era 4.0 atau dikenal dengan era industri digital, semua hal tidak terlepas dari proses digitalisasi. Baik itu pendidikan, ekonomi, sosial dan lain sebagainya semua mulai terdampak pada produk digital.

Dalam dunia pendidikan, digitalisasi sebagai bentuk evektifitas pengajaran. Produk digital untuk mempermudah pengajaran tau sebagai alat bantu ajar sehingga guru lebih mudah mengajarkan disiplin ilmu.

Tak urung, pendidikan usia dini turut didigitalisasi, membantu membentuk karakter anak melalui pengajaran yang menampilkan citra bermain sambil belajar. Konsep pendidikannya tetap mempertahankan Calistung (membaca menulis dan berhitung) tanpa menghilangkan zona bermain anak-anak.

Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia - Persatuan Guru Republik Indonesia Provinsi (IGTKI-PGRI) Bengkulu, Wisna memaparkan bentuk pengajaran melalui proses digital, anak diarahkan dalam pendidikan yang bersifat mendengar dan melihat.

"Baca-hitung itu melalui digital. Kita sampaikan pelajaran dengan menonton bersama, kemudian ada juga pelajaran mewarnai dengan digital tanpa menghilangkan konsep bermain," sampainya, Jumat (14/02/2020), di Kota Bengkulu.

Perkembangan teknologi itu tentu memberikan dampak baik untuk mengetahui seluk-beluk dunia dan mempermudah interaksi dari beragam pengajaran.

Di sisi lain dari maraknya era globalisasi, budaya di tiap daerah dapat dikatakan semakin terkikis, larut oleh lajunya zaman. Game online, play station, dan permainan dalam aplikasi lebih disukai anak-anak zaman sekarang daripada permainan tradisional. Dampak buruknya anak menjadi kecanduan game.

"Namun dengan bijaknya pendidikan digital kepada anak-anak usia dini dan membentuk karakter anak dengan menyampaikan nilai pendidikan dan budaya, maka anak akan lebih sensitif memainkan gadget. Anak diajarkan memilah konten yang baik dan yang perlu dikonsumsikan," katanya.

Lebih utama, Wisna meminta agar pendidikan digital melalui keluarga perlu ditekankan. Orang tua agar lebih bijak memberikan gadget kepada anak, meminimaliris permainan yang mengolah otak menjadi lebih terdidik.

Pewarta : Bisri Mustofa