Kota Bengkulu, Bengkulutoday.com - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di kawasan Pulau Baai Kota Bengkulu yang diresmikan oleh Gubernur Bengkulu melalui peletakan batu pertama pada Selasa (25/10/2016) ditolak oleh masyarakat. Bukan kali pertama, penolakan kali ini dilakukan melalui aksi demonstrasi oleh masyarakat Teluk Sepang didekat lokasi pembangunan PLTU, kawasan Pulau Baai.
"Kami menolak pembangunan PLTU, pemukiman kami tidak jauh dari PLTU. Kami khawatir PLTU akan membunuh kami perlahan," kata salah seorang warga peserta demo.
Warga lain menilai, efek uap yang ditimbulkan PLTU akan mengganggu kesehatan masyarakat sekitar.
Secara terpisah, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti telah meminta investor khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk memikirkan kekhawatiran masyarakat sekitar atas dampak negatif yang ditimbulkan PLTU. Gubernur juga mengingatkan kepada investor agar menghilangkan kekhawatiran masyarakat.
Pihak PLTU melalui Petrus Salim selaku komisaris utama merespon positif permintaan Gubernur Bengkulu. "Yang jelas lebih ramah lingkungan daripada teknologi yang lama. Secara garis besarnya, ya lebih bersih aja. Asapnya, polutan – polutan yang keluar itu dan lainnya lebih rendah dari ambang batas AMDAL,” jelas Petrus Halim. (Jk/Ri)
