Desa Kampung Baru Rencanakan Program Pemberdayaan 2024: Penguatan Budaya dan Keagamaan Jadi Prioritas

Kepala Desa Kampung Baru, Selupu Rejang, Rejang Lebong, Rudi Ramadani. (Bengkulutoday.com/Hendra)

Rejang Lebong, Bengkulutoday.com - Kepala Desa Kampung Baru, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Rudi Ramadani, mengungkapkan bahwa pembangunan desa pada tahun 2024 akan diarahkan pada program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada aspek budaya, adat, dan agama. 

Program-program ini diharapkan dapat menguatkan kearifan lokal serta memperkuat nilai-nilai religius di masyarakat.

"Fokus utama kami tahun depan adalah pemberdayaan masyarakat. Segala hal yang belum ada di desa ini, terutama terkait budaya, adat, dan agama, akan kami tingkatkan," ujar Rudi Ramadani saat ditemui pada Selasa, 10 September 2024.

Salah satu program yang direncanakan adalah pelatihan keagamaan, mencakup pelatihan khutbah dan persanji. Peserta pelatihan ini nantinya akan diberi kesempatan untuk berkontribusi dalam berbagai kegiatan kepemudaan di desa. 

"Setelah mereka mengikuti pelatihan, kami akan memberikan mereka ruang untuk berperan, terutama dalam kegiatan yang melibatkan pemuda," tambah Rudi.

Tak hanya di bidang keagamaan, Desa Kampung Baru juga akan mengembangkan budaya lokal dengan membangun sanggar kesenian. Rudi berharap sanggar ini dapat menjadi alternatif kegiatan positif bagi anak-anak yang selama ini banyak menghabiskan waktu dengan bermain ponsel.

"Kami akan mengajarkan tari tradisional seperti tari kejei dari Rejang dan temu manten dari Jawa, hingga tarian modern. Anak-anak yang dilatih nantinya bisa tampil di acara pernikahan tanpa biaya mahal," jelasnya.

Selain itu, desa ini juga tengah menyiapkan akta notaris untuk melegalkan berbagai kegiatan desa, termasuk aktivitas di sanggar kesenian. Proses administrasi ini sedang berjalan dan diharapkan selesai pada 2024.

Desa Kampung Baru mendapat dukungan dari kecamatan berupa bantuan peralatan kesenian seperti kulintang dan gong untuk melengkapi kegiatan di sanggar. 

"Ini menjadi tambahan semangat bagi kami dalam melestarikan kesenian lokal," ujar Rudi.

Di samping pemberdayaan budaya dan agama, ekonomi masyarakat juga menjadi perhatian utama pemerintah desa. Rudi menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan program pelatihan menjahit bagi para lulusan sekolah yang belum memiliki keterampilan. Pelatihan ini meliputi pembuatan pola sederhana seperti umbul-umbul hingga pembuatan baju kaos. 

"Hasil jahitan ini nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan desa, misalnya seragam panitia saat acara pemotongan hewan kurban," kata Rudi.

Program ini direncanakan mulai berjalan pada Oktober 2024 setelah melalui uji coba yang sebelumnya dilakukan. Keberhasilan program ini ditandai dengan kesuksesan penyelenggaraan sedekah bumi massal yang mendapat sambutan antusias dari masyarakat.

Desa Kampung Baru juga berencana menyelenggarakan upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus secara mandiri pada tahun depan. Antusiasme masyarakat yang tinggi mendorong pemerintah desa untuk tidak lagi bergabung dalam upacara tingkat kecamatan. 

"Jika memungkinkan, kami akan melaksanakan upacara 17 Agustus secara mandiri. Partisipasi masyarakat yang begitu besar menjadi motivasi kami," ujar Rudi.

Menutup pembicaraan, Rudi menegaskan bahwa seluruh program yang dilaksanakan pemerintah desa selalu berdasarkan kebutuhan masyarakat. 

"Kami berperan sebagai pelayan masyarakat, dan apa pun yang mereka butuhkan, itulah yang kami kerjakan," pungkasnya.

Dengan berbagai program yang direncanakan, Desa Kampung Baru optimis mampu mengembangkan potensi lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan warganya di tahun 2024. (hendra)