DAS Rusak, Bencana Banjir dan Longsor Mengancam

DAS- Pakar Hidrologi Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Nana Mulyana Arifjaya.
DAS- Pakar Hidrologi Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Nana Mulyana Arifjaya.

Bengkulutoday.com - Pakar Hidrologi Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Nana Mulyana Arifjaya mengatakan, berdasarkan penelitian ilmiah, kerusakan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu pemicu terjadinya bencana, seperti banjir dan longsor.

Kalau DAS tidak lagi mampu menyerap atau menampung curah hujan, hingga air yang diterima sebagian besar langsung dialirkan melalui permukaan tanah, maka ancaman bencana banjir dan longsor besar kemungkinan akan terjadi.

"Maka dari itulah sangat penting menjaga DAS. Kalau kerusakan dibiarkan, niscaya nantinya Bengkulu ini tidak akan bisa lepas dari bencana banjir dan longsor," tegas Nana, saat usai menghadiri TOR Diseminasi penanggulangan kerusakan DAS dalam rangka penyusunan grand design penanggulangan bencana banjir dan longsor di Provinsi Bengkulu, di hotel kawasan Pantai Panjang Bengkulu, Jumat (27/7/2018).

Apalagi seperti di Provinsi Bengkulu ini, ungkapnya, yang bersentuhan langsung dengan laut dan gunung atau perbukitan, yang secara otomatis memiliki intensitas curah hujan tinggi. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi pada suatu wilayah guna melihat potensi bencana.

"Bengkulu termasuk daerah yang rawan terjadi bencana banjir dan longsor, terutama pada saat musih hujan dengan intensitas curah yang tinggi. Tentu saja, dengan kondisi ini daerah tangkapan air seperti DAS harus diperhatikan," ungkap Nana.

Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu, Agus Priambudi menyampaikan, kerusakan DAS saat ini dinilai sangat perlu diantisipasi guna meminimalisir terjadinya bencana.

Karena menurutnya, kerusakan DAS menjadi salah satu pemicu rentan terjadinya bencana alam seperti banjir dan longsor, tidak terkecuali di sejumlah titik dalam wilayah Provinsi Bengkulu.

"Tentu saja melalui desiminasi ini nantinya diperoleh design penanggulangan bencana alam dengan dasar pengelolaan DAS yang baik, dimana DAS itu harus dikembalikan sesuai peruntukkannya," ujar Agus.

Dengan kondisi tersebut, dinilai perlu diambil langkah penanggulangan kerusakan DAS yang mengikut sertakan peran masyarakat. Sejauh ini pihaknya, kata Agus lagi, terus dan tetap fokus dalam mengembalikan fungsi DAS, diantaranya dengan melakukan penanaman pohon disekitar DAS.

"Kemudian Dinas PUPR juga melakukan pembangunan dalam rangka penanggulangan bencana. Dengan harapan Bengkulu bisa terhindar dari bencana alam, meskipun demikian, peran dari masyarakat tetap kita harapkan seperti halnya untuk sama-sama menjaga fungsi DAS," demikian Agus. [Rls]

NID Old
5344