Cerita Warga Lebong Tebar Lele di Jalan Sebagai Bentuk Protes Jalan Rusak

Warga menebar ikan lele di jalan rusak yang digenangi air

Lebong, Bengkulutoday.com - Ruas jalan provinsi di Desa Suka Bumi, Kecamatan Lebong Sakti, Kabupaten Lebong Jumat (30/8/2019) siang sekitar pukul 14.00 WIB yang sudah lama rusak dan digenangi air, mendadak ramai.

Orang-orang yang berkumpul di badan jalan itu seolah tak peduli sengat mentari yang masih perih. Mereka bukan tengah bersuka ria. Mereka justru tengah gelisah–kalau tak bisa disebut sejatinya marah, lantaran badan jalan yang rusak parah dan digenangi air itu tak kunjung disentuh perbaikan.

Sebagai bentuk luapan protes kepada pihak yang berwenang, puluhan warga yang membawa alat tangkap ikan dan ember lalu masuk kolam yang ada areal persawahan di dekat jalan itu. Sebagian lagi sudah datang membawa batang pisang dan kendondong.

Tak butuh waktu lama, sekitar 500 ekor ikan lele sudah mereka kumpulkan. Ikan itu lalu dilepas ke badan jalan yang berlobang dan digenangi air. Pada badan jalan lebih dalam, mereka tancapkan pohon pisang dan kedondong.

“Kita manfaatkan saja fasilitas ini sebagai tempat budidaya ikan. Ini dari pemerintah provinsi. Terima kasih buat gubernur,” sindir seorang warga Suka Bumi, Edwar alias Luchen sembari menggenggam ikan lele.

Sembari menebar lele, sejumlah warga juga harus membantu kendaraan roda dua atau roda empat yang tiba-tiba ngadat. Tak jarang ada jerit besi as yang membentur aspal.

Kejadian yang sudah biasa itu dipicu jalan yang berlubang yang tak bisa dielak karena tertutup air. Air yang menggenang itu datang dari luapan irigasi yang salurannya juga ikut rusak.

“Kita sudah sering menolong kendaraan yang kadang terjatuh dan mogok akibat jalan ini,” ujar salah satu warga, Dedy Mulyadi yang ikut ‘menanam’ pohon.

Setidaknya ada empat titik yang ditanami pohon oleh warga di jalan rusak dan dilalui air irigasi sepanjang sekitar 200 meter itu. Titik tanam itu dinilai cukup dalam dan berbahaya.

“Semangat, semoga cepat diperbaiki jalan ini,” teriak seorang sopir angkutan yang melintas.

Ketua Karang Taruna Desa Suka Bumi, Dimas Soekamto kepada pewarta mengatakan, aksi warga itu tidak bisa dicegah lagi karena mereka sudah merasa kerap dibohongi. Sebab janji perbaikan jalan itu sudah diumbar sejak akhir tahun 2018 lalu.

Aksi itu, sampai Dimas, rencananya akan berlangsung sampai nanti ada pekerjaan perbaikan. Tak menutup kemungkinan bakal berujung dengan penutupan jalan.

“Ini warga sendiri yang melakukan. Mereka tidak akan berhenti aksi sampai ada perbaikan. Rencana warga tiap minggu aksi,” kata Dimas setelah membantu mendorong seorang pedagang somay yang gerobaknya tersangkut saat akan melintas.

Kepala Desa Suka Bumi, Suhadi menyampaikan, warga boleh saja menyampaikan aspirasi asalkan tidak anarkis dan merugikan pengguna jalan yang lain.

“Kita selalu dukung keinginan masyarakat. Tapi tolong jangan sampai merugikan orang lain,” pesannya.

Berita terkait: Jalan Rusak Viral Diberitakan, Kadis PUPR Provinsi Turun Cek Lokasi, Begini Katanya

(Aka/Sahabatrakyat.com)