Bupati Kepahiang Beri Bantuan Bayi Kelainan Gastroschisis

Bupati Kepahiang dan Ketua TP PKK Menjenguk Bayi Kelainan Gastroschisis

Kepahiang, Bengkulutoday.com - Bupati Kepahiang Dr Ir Hidayattulah Sjahid, MM IPU Jum'at (15/11/19) mengunjungi salah seorang bayi asal Ds Kepahiang lahir dalam keadaan (maaf) usus terburai keluar dari perut di RSUD Kepahiang pada Rabu (6/11/19) lalu. Bayi Dinda lahir dengan berat 2,2 Kg tersebut merupakan anak dari pasangan Yanti (41) dan Safi'i (60) warga Kelurahan Dusun Kepahiang, Kecamatan Kepahiang.

Bayi Dinda lahir dengan kondisi usus diluar dinding perut didiagnosa mengalami kelainan Gastroschisis adalah cacat lahir pada dinding perut, kondisi usus bayi tergantung keluar tubuh tanpa lapisan pelindung. Dalam kesempatan tersebut Bupati dan ibu Ketua TP PKK Kabupaten Kepahiang Efie Hidayatt memberikan bantuan untuk membantu pengobatan bayi Dinda yang rencananya akan dirujuk ke RS Palembang ataupun RS Jakarta.

"Harapan saya saat ini rumah sakit memberikan penanganan yang maksimal kepada bayi ini, kondisi seperti ini terjadi yang kedua kalinya di Kepahiang. Nanti, rumah sakit dan Dinas Kesehatan dapat memfasilitasi ataupun membantu rujukan agar bayi ini mendapat tindaklanjut pengobatan," jelas Bupati.

Ibu bayi, Yanti (41) mengaku tidak ada yang aneh terjadi selama kehamilannya, bahkan ia sering mengcheck kondisi kehamilannya dengan sistem USG atau ultrasonografi sebanyak 4 kali selama kehamilan di praktik dokter kandungan.

"Pada saat USG tidak disebutkan ada kelainan usus diluar dinding perut, saya baru tahu pada saat Dinda lahir. Memang berat badannya jauh lebih kecil dibanding bayi pada umumnya, seberat 2,2 kg, tapi masih dalam kategori normal, harapan kami ada bantuan agar Dinda bisa dirujuk," ungkap Yanti.

Proses BPJS PBI

Yanti dan suami yang tergolong masyarakat kurang mampu sejauh ini belum memiliki kartu jaminan kesehatan BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) sehingga menyulitkan Dinda untuk segera dirujuk. Direktur RSUD Kepahiang dr. Hulman August Erickson mengatakan bayi tersebut masih dirawat intensif di ruang NICU.

"Bayi Dinda saat ini sedang dirawta di ruang NICU untuk mendapatkan penanganan khusus, sebelum dirujuk harus dipastikan kondisi bayi terutama berat badan. Mengenai BPJS PBI, kami akan berkoordinasi dengan Dinkes maupun pihak BPJS," jelas Hulman.

Kepala Dinas Kesehatan H Tajri Fauzan mengatakan jika, terkait bantuan yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu tersebut saat persalinan sudah dibantu dengan Jampersal. Penanganan lanjutan yang harus dilakukan terhadap bayi dalam hal ini untuk menjalani operasi usus, menurut dia pihaknya akan memproses BPJS PBI.

"Kita akan tanya dulu terkait kelengkapan administrasi kependudukan, dalam hal ini KK orangtuanya. Agar bisa dibuat BPJS PBI, sehingga penanganan lanjutan terhadap bayi ini bisa dilakukan," jelas Tajri.

(My)