Bupati Bengkulu Selatan Survey Rumah Tidak Layak Huni

Bupati Bengkulu Selatan Survey Rumah Tidak Layak Huni

Bengkulutoday.com - Dua hari berturut-turut, 29-30 Juli 2019, Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi berkeliling desa-desa di Kecamatan Pino Raya. Selain mengecek kondisi jalan sekaligus mendata prioritas pembangunan jalan berdasarkan usulan warga, Bupati Gusnan Mulyadi juga melakukan survey dan mengunjungi rumah tidak layak huni.

Survey dan kunjungan ini dilakukan Bupati Gusnan Mulyadi untuk memastikan bantuan untuk rumah tidak layak huni tepat sasaran serta memastikan seluruh rumah tidak layak huni terdata.

Beberapa desa di Pino Raya dikunjungi Bupati Gusnan Mulyadi untuk survey rumah tidak layak huni. Diantaranya di Desa Selali, Tanggo Raso, Tungkal I, Kembang Seri, Serang Bulan dan Napal Melintang.

Beberapa warga yang dikunjungi Bupati Gusnan Mulyadi terlihat sangat terharu atas kunjungan Bupati Gusnan Mulyadi. Diantarany Dila (62) Warga Desa Serang Bulan. Di hadapan Bupati Dila menyampaikan keluh kesah dan harapannya.

“Suamiku meninggal tahun 82. Anakku dua orang, satu di Bengkulu, satu lagi bekebun di Curup. Dulu saya dapat Raskin, kini tidak lagi. Bantuan PKH juga tidak dapat. Syukur-syukur  Bupati Gusnan Mulyadi datang ke rumah kami ini, semoga saja bisa membantu. Alhamdulillah syukur jika seandainya  Bupati Gusnan Mulyadi bisa membantu bedah rumah kami ini,” sampai Dila.

Di rumahnya, Dila tinggal bersama sang cucu yang masih duduk di bangku kelas IV Sekolah Dasar.

“Saya mintak temani sama cucu. Dia sekolah kelas IV SD,” cerita Dila.

Di Napal Melintang Kecamatan Pino Raya, Bupati mengunjungi kediaman Sebida, Iwan Tuhit dan Suraida.

Rumah Iwan Tuhit masih jauh berbeda dengan rumah warga pada umumnya. Sehingga sangat butuh sentuhan tangan pemerintah. Iwan Tuhit tergolong warga yang kurang mampu dan rumahnya layak dibantu.

“Maaf ngomong, Iwan ini agak kurang mentalnya. Tinggal berdua di rumah sama anaknya. Anaknya sakit ayan, kadang-kadang sakit, karena sakit inilah anaknya tidak sekolah lagi. Kalau isterinya sudah meninggal,” sampai Kepala Desa Napal Melintang, Cornelis Dehotman.

Masih di Napal Melintang, Bupati Gusnan Mulyadi mengunjungi kediaman Suraida (63), yang rumahnya tidak jaih dari rumah Iwan Tuhit. Kediaman janda tua juga layak dibantu, atapnya sudah bocor dan lain sebagainya. Janda tua ini tinggal di rumah bersama salah seorang anaknya yang bernama Yunus. Yunus tidak bisa berbuat banyak membantu ibuknya, Suraida. Karena Yunus mengalami gangguan jiwa dan sempat dibawa ke Rumah Saki Jiwa.

“Dulu sempat dipasung, tapi setelah dibawa ke rumah sakit, sekarang agak mendingan. Cuma dia ini banyak diam dan malas minum obat,” jelas ibunda Yunus, Suraida.

Itu hanya sebagian kecil cerita masyarakat yang dikunjungi oleh Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi.

Kepada Camat dan Kepala Desa, Gusnan Mulyadi meminta mendata seluruh rumah yang tidak layak huni untuk dimasukkan dalam usulan penerima bantuan sesuai dengan skala prioritas.

“Hal-hal seperti ini, Camat dan Kades harus peka, harus cepat tanggap. Urusi adik sanak ni. Jangan sampai kades dan camat tidak tahu, jika ada warganya yang sakit parah tidak berobat, rumah tidak layak huni tidak diusulkan untuk dibantu, warga miskin tidak dapat Raskin, tidak dapat PKH, tidak dapat BPJS, Dinas Sosial juga harus tanggap,” harap Gusnan.

Terhadap beberapa rumah tidak layak huni yang masuk skala prioritas, Gusnan meminta kepada OPD teknis agar bisa mengakomodir bantuan pada APBD Perubahan, melalui baznas atau bantuan program Bantuan Rumah Swadaya di tahun mendatang.

“Apa tidak sedih kita lihat nenek tua, janda, tinggal di rumah reot jauh dari anak-anak, tidak dapat PKH, tidak dapat Raskin. Tidak sedih kita melihat rumah reot yang pemiliknya mengalami keterbelakangan mental, anaknya sakit ayan, isternya sudah meninggal. Apakah kita tidak sedih ketika melihat nenek tua tinggal di rumah atap bocor bersama anaknya yang sakit jiwa. Sekali lagi saya minta jajaran pemerintah untuk peka, buka mata dan hati kita,” ujar Gusnan Mulyadi.

Gusnan Mulyadi mengingatkan kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan akan tugas dan kewajiban sebagai pelayan masyarakat.

“Tugas kita untuk melayani, tugas kita untuk membantu mereka. Saya yakin, bukan hanya di sini, tapi di tempat lain masih ada. Saya minta semua jajaran pemerintah daerah, mulai dari Kades, Camat, Kepala Dinas dan lainnya respons dengan hal-hal seperti ini. Camat harus sering datangi masyarakat agar tahu keluh kesah warganya,” demikian Gusnan, Rabu (31/7/2019). 

sumber: Media Center Bengkulu Selatan