BPOM, Apa Kabar Obat Corona Temuan Unair

Djoko Tetuko Abd Latief

Oleh: H. Djoko Tetuko Abd Latief MSi (Pengurus SMSI Pusat & Pimred wartstranspansi.com)

Seperti ada operasi senyap dan politik perdagangan obat, ketika Univesitas Airlangga (Unair) Surabaya, menyatakan menemukan obat diindikasi dapat menyembuhkan pasien terinfeksi virus Corona, hingga kini tanpa kabar?

Sementara itu, ketika Kepala Badan POM RI Penny Kusumastuti Lukito saat kunjungan kerja di Kabupaten Kediri, Jumat (6/11/2030), hanya menyampaikan saran agar masyarakat selalu memperhatikan untuk menjaga asupan tubuh.

Bukan menyampaikan hasil review atau hasil obat Corona temuan peneliti Unair, apakah sudah boleh diedarkan? Atau ada kabar lain. Mengingat sampai detik ini masyarakat tidak mendapat kabar tentang itu. Hai BPOM, apa kabar dengan obat virus Corona atau Covid-19?

Diketahui, Rektor Unair Prof Moh Nasih di Gedung Rektorat, Selasa (1/9/2020) menyatakan, bahwa 5
kombinasi obat COVID-19 hasil penemuan dan penelitian Unair, masih dievaluasi BPOM RI.

Sementara itu, Unair Surabaya juga sedang melakukan penyempurnaan seperti keinginan BPOM RI.

im Peneliti Unair Surabaya menemukan obat diindikasikan bisa membantu penyembuhan bagi pasien Covid-19, yaitu; Pertama, Lopinavir, ritonavir dan azitromisin. Kombinasi. Kedua, Lopinavir, ritonavir dan Doksisiklin. Ketiga Lopinavir, ritonavir dan klaritromisin. Keempat Hidroksiklorokuin dan Azitromisin; serta kelima, Hidroksiklorokuin dan Doksisiklin.

Sementara itu, perwakilan dari tim peneliti Unair, dr Purwati SpPd K-PTI FINASIM menyatakan bahwa pihaknya telah meneliti 14 regimen obat. Dari 14 regimen itu, didapatkan lima kombinasi regimen obat yang mempunyai potensi dan efektivitas yang cukup bagus dan dirasa mampu menghambat perkembangbiakan virus SARS-CoV-2 tidak terdeteksi lagi.

Kunjungan Kepala BPOM ke Jatim, hanya menekankan agar masyarakat selalu memperhatikan dan menjaga asupan tubuh demi mencegah COVID-19, sambil menunggu vaksin. Memang baik.

Tetapi, mengapa bukan menyampaikan evaluasi perkembangan obat temuan Unair, yang sudah diteliti dapat menyembuhkan pasien terinfeksi virus Corona.

Bahwa soal keungggulan Indoensia dengan berbagai keanekaragaman hayatinya, dengan berbagai pengobatan herbal juga penting, menjaga tubuh sendiri dengan asupan yang sehat, bernutrisi, suplemen dengan menggunakan bahan herbal di sekitar, juga penting. Tetapi BPOM mengumumkan penemuan obat Corona jauh lebih penting.

Badan POM memang bertugas mengawasi terhadap keamanan, mutu, dan khasiat/ manfaat obat dan makanan dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat, serta meningkatkan daya saing nasional. Hal tersebut, merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.

Bahkan, untuk mewujudkan pangan aman, Badan POM terus melakukan pengawasan peredaran makanan melalui berbagai mekanisme terutama pembinaan bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Selain UMKM pangan, pembinaan juga dilakukan Badan POM kepada UMKM obat tradisional (OT). Terlebih lagi, karena popularitas jamu belakangan ini semakin meningkat di tengah pandemi COVID-19. Masyarakat semakin sadar untuk memelihara daya tahan tubuh dengan mengonsumsi jamu, padahal sebagian besar produsen jamu di Indonesia adalah UMKM.

Tetapi sayang, jika BPOM ke Jatim tidak membawa kabar berita obat Corona temuan Unair Surabaya, yang jauh lebih bermanfaat.

Jika BPOM bersama pemerintah ingin memulihkan ekonomi nasional, menjaga semangat warga negara, harkat juga martabat masyarakat, maka kampanye tetap melakukan protokol kesehatan sangat baik.

Namun, jika sudah ditemukan obat Corona jauh lebih hebat jika segera diumumkan, agar kehidupan normal seperti pesan ibu 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) tetap dilaksanakan super ketat.

Namun, jika masyarakat mengalami serangan virus Corona, juga sudah siap dan ada obat untuk proses menyembuhkan. Ini semestinya menjadi pekerjaan besar dan bermanfaat BPOM saat ini.

Mengingat hari ini, ke depan dan sampai kabar tentang virus Corona masih menyerang siapa saja, maka selain menunggu vaksin, obat penangkal ketika terinfeksi virus Corona menjadi dambaan masyarakat. Kita tunggu kabar baik dari BPOM andil dalam pengobatan virus Corona. Semoga.

Sumber: Jatim.siberindo.co