Bincang Gp Ansor, Pilkada di Situasi Pandemi Covid-19 Sebagai Tantangan

Bincang Pilkada Suksesi Pemilihan Serentak Ditengah Pandemi

Kepahiang, Bengkulutoday.com - G P Ansor Kabupaten Kepahiang menggelar bincang Pilkada dalam rangka suksesi pemilihan serentak tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19, Rabu (30/09/2020) Sore. GP Ansor Kabupaten Kepahiang menghadirkan 3 narasumber yakni, Supran Efendi (Anggota KPU Kabupaten Kepahiang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Politik, Parmas dan SDM), Zaynal (Anggota Bawaslu Kabupaten Kepahiang) dan Muhammad Soleh (Ketua PW GP Ansor Provinsi Bengkulu). Kegiatan ini diBuka langsung oleh Muhammad Islahudin selaku Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kepahiang.

Muhammad Islahudin Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kepahiang membuka bincang pilkada dengan menyampaikan forum bincang ini sangat baik sekali, apalagi tema diskusi membahas tentang pandangan penyelenggara baik KPU ataupun Bawaslu terkait Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19.

“Meski pada awalnya pilkada ditunda, namun akhirnya Pilkada diselenggarakan juga dengan mengedepankan protokol kesehatan karena penting memitigasi penanganan pencegahan Covid-19 dalam pelaksanaan Pilkada,” kata Muhammad Islahudin.

Menurut Muhammad Islahudin sebagai pimpinan organisasi kepemudaan dan keagamaan, tantangan KPU dan Bawaslu sangat besar karena akan memastikan dari segi keamanan dan kesehatan, apalagi penyelenggara adhock ditingkat bawah adalah garda paling depan untuk mengajarkan masyarakat tentang mentaati protokol kesehatan dalam menjalani penyelenggaran pemilu di tengah pandemi.

“Resikonya, apakah KPU sudah siap segala infratstruktur dalam menyelenggarakan Pilkada, karena nantinya daerah juga akan membuat juknisnya sendiri. Bagaimana potensi pelanggaran, apalagi sekarang ekonomi masyarakat menurun, rawan politik uang dan politik sembako,” ucap Ketua GP Ansor Kabupaten Kepahiang ini.

Ia berpesan dimasa pandemi Covid-19 ini, kampanye politik uang sangat rentan, juga resiko keamanan masyarakat apabila terjadi kumpulan massa dalam penyelenggaraan Pilkada nanti.

Anggota Bawaslu Kabupaten Kepahiang Zaynal saat diberikan kesempatan berbicara oleh moderator menegaskan, telah siap ikut mensukseskan penyelenggaraan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2020 di Kabupaten Kepahiang.

"Sejak kemarin sampai hari ini telah membahas soal penyelenggaran Pemilihan kepala daerah ditengah Pandemi Covid-19, baik dari segi infrastruktur penyelenggara hingga anggaran yang diperuntuhkan untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di tengah pandemi," kata Zainal.

Menurut Zaynal yang juga mantan sekretaris Cabang GP Ansor ini mengatakan, yang terpenting dalam pengawasan pemilu dimasa pandemi Covid-19 ini adalah bagaimana penyelenggara itu mengawasi dirinya sendiri barulah mengawasi orang lain.

“Sesungguhnya pengawasan dalam pemilu kali ini, yang kami awasi itu diri kami sendiri. Karena berpotensi melanggar adalah orang-orang di dekat kami. Sehingga perlu pengertian yang lebih kepada masyarakat karena masyarakat pemegang penuh apa yang kami awasi dan tindaki,” ungkap Zaynal.

Sementara itu Ketua GP Ansor Kabupaten Kepahiang Muhammad Islahudin dalam sikapnya sebagai Organisasi masyarakat sangat bergantung pada sikap optimisme pemerintah dan aparatur penyelenggara. Kalau Pemerintah dan aparatur bersikap tegas optimis berhasil dalam pelaksanaan Pemilukada serentak maka masyarakat tinggal melaksanakan apa yang menjadi sebuah keputusan dalam bentuk regulasi.

Selain aparatur penyelenggara secara berjenjang, masyarakat sungguh sangat menunggu inovasi dari kandidat agar bisa menyampaikan apa yang menjadi tujuan dan cita-cita politik ketika maju bertarung sebagai kontestan dalam Pemilukada.

Menurut Muhammad Islahudin, kecurangan bukan hanya ada pada kontestan tapi niat baik seluruh Aparatur pelaksana Pemilukada secara berjenjang sangat penting dalam menentukan seberapa besar nilai demokrasi tetap terjaga dalam pemilukada kali ini,” ujar Islahudin.

Diakhir diskusi, Muhammad Islahudin meminta sikap humanisme kita pada akhir-akhir ini sedang di uji, sampai sebelumnya bahkan ada mayat ditolak untuk dikubur disatu wilayah.
Jangan sampai ini terjadi pada saat kita melaksanakan Pemilukada serentak kali ini.

Sementara itu, Anggota KPU Kabupaten Kepahiang Supran Efendi menyampaikan bahwa melihat situasi ini dalam dua perspektif yaitu sebagai masyarakat umum dan sebagai penyelenggara.

Diberbagai media massa dan media sosial tersaji berbagai narasi dan argumentasi yang pesimis maupun optimis terkait penyelenggaraan pemilihan serentak 9 Desember 2020 nanti.

“Tentu sebagai penyelenggara kami harus optimis untuk menyelenggarakan pemilihan ini. Saat ini, meski di tengah situasi yang sulit diprediksi terkait perkembangan pandemi ini, KPU Kabupaten Kepahiang tetap bekerja dengan prinsip-prinsip penyelenggara,” sambung Supran.

Kata Supran, KPU Kepahiang sedang melakukan banyak tahapan sekarang tahapan kampanye, tahapan pemutakhiran dan penyusunan data pemilih.
Selanjutnya Zaynal juga sependapat, bahwa Pilkada adalah agenda kita bersama dan menjadi tanggung jawab kita bersama. Namun KPU sebagai penyelenggara teknis dan Bawaslu beserta jajarannya tentu adalah unsur yang paling aktif, dan rentan terpapar virus Covid-19 ini.

“Mari kita bersama-sama menghadapi situasi ini dengan penuh kesadaran dan juga tanggung jawab, dengan menjadi contoh di lingkungan masing-masing, sebagai individu yang tertib menerapkan anjuran penerapan pencegahan covid-19,” tambahnya.

Diakhir narasi Zaynal, sebagai penyelenggara, kita diharapkan tidak lagi membenturkan pandangan apakah kita memilih untuk mengedepankan demokrasi atau kesehatan dan keselamatan masyarakat, sebab Pemilu atau Pemilihan adalah jalan utama demokrasi, dan agenda Pemilihan harus kita jalankan sebagai sebuah ikhtiar untuk memajukan demokrasi.

Di sisi lain, kesehatan dan keselamatan harus kita utamakan. Karenanya dibutuhkan tingkat kedewasaan dan kebijakan individu agar tidak membahayakan diri serta orang lain saat menjalankan tugas penyelenggara