Digelarnya hajatan organisasi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yakni Rapat Kerja Nasional III adalah momentum strategis untuk kembali menyegarkan semangat organisasi berbasis pelaku dan pemilik media ini. Selain itu, berbagai hasil evaluasi pengurus pusat juga pengurus di daerah tentu akan menjadi bahan koreksi sekaligus bagaimana merumuskan kebijakan dan agenda strategis SMSI kedepannya.
Dibawah 'nahkoda' baru Auri Jaya, SMSI akan mampu berdinamisasi dengan berbagai kemajuan dan kekinian dalam dunia digital. Kepentingan organisasi SMSI yang tidak hanya wadah para pemilik media siber, menjadikannya berniscaya merambah berbagai segmen dunia digital yang memang semakin tak terduga berevolusi.
Meski masih terbilang muda usianya, namun kiprah SMSI sudah semakin diakui baik oleh para pelaku media maupun pemerintah. Dengan potensi jejaring yang mampu merangkul ribuan media kedepannya, SMSI terus melakukan berbagai upaya melakukan pembenahan dan penataan organisasi, selain bagaimana mengakomodir kepentingan bisnis para pemilik media.
Untuk hari ini, harus diakui bagaimanapun kehadiran media siber belum sepenuhnya mampu menjawab kebutuhan informasi publik sekaligus menjadi penyeimbang informasi atas maraknya konten hoaks dan konten lainnya yang sengaja diciptakan untuk tujuannya sendiri. Ini tentu menjadi tantangan bersama para pemilik media yang mampu memberikan 'intervensi' terhadap kebijakan redaksi.
Harapan-harapan besar para pemilik media siber dari seluruh Indonesia tentu menjadi agenda besar SMSI pusat, selain agenda prinsip yakni menjadi konstituen Dewan Pers. Forum rakernas menjadi momentum untuk bersikap, berubah dan bersemangat untuk menciptakan inovasi baru di dunia digital. [**]
