BENGKULU - Ikatan Pemuda Penggerak Desa Indonesia (IPDA) Bengkulu menanggapi wacana perubahan nama identitas Bengkulu dari Bumi Rafflesia menjadi Bumi Merah Putih.
Ogi Lobes S.IP, selaku ketua Bersama anggota dan kepengurusan IPDA Provinsi Bengkulu menolak keras wacana calon Gubernur Nomor urut 01 Helmi Hasan tersebut.
Menurutnya, Bengkulu telah lama dikenal dengan nama "Bumi Rafflesia," sebuah identitas kuat yang sudah terbangun baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ia juga menekankan bahwa nama "Bumi Rafflesia" memiliki nilai sejarah dan kebanggaan tersendiri, merepresentasikan keunikan Bengkulu sebagai rumah bagi bunga langka dan terbesar di dunia, Rafflesia arnoldii.
“Kami menolak keras wacana Helmi Hasan ingin ganti identitas Bengkulu dari Bumi Rafflesia menjadi Bumi Merah Putih,
Nama Bumi Rafflesia ini bukan hanya simbol, tapi juga brand yang telah menjadi bagian dari daya tarik Bengkulu di kancah nasional dan internasional. Mengubahnya akan menghilangkan identitas lokal yang selama ini diperjuangkan dan dihargai oleh masyarakat Bengkulu,” Ungkap Ogi Lobes
Sebagai Pemuda yang peduli dengan nilai kebudayaan Bengkulu, Ogi Lobes menyatakan pentingnya mempertahankan nama yang sudah melekat kuat di benak masyarakat dan wisatawan sejak tahun 1818. Selain melambangkan keindahan alam dan keragaman hayati Bengkulu, nama ini juga mendukung promosi pariwisata serta pengembangan produk-produk unggulan daerah.
Ia menyampaikan bahwa usaha branding melalui nama Bumi Rafflesia selama ini telah berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah dan memperkuat citra Bengkulu sebagai destinasi unik di Indonesia.
“Bumi Rafflesia adalah bagian dari kebanggaan kita sebagai masyarakat Bengkulu sejak tahun 1818. Mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih umum seperti ‘Merah Putih’ bisa melemahkan identitas khas kita dan mengaburkan pesan unik yang kita tawarkan kepada dunia,” pungkasnya.