Bengkulutoday.com - Kabar adanya ketua caretaker KNPI Provinsi Bengkulu yang dijabat Muhammad Arfan pasca Musda ke XV KNPI Provinsi Bengkulu menimbulkan polemik baru. Namun demikian, Formatur hasil Musda XV KNPI Provinsi Bengkulu tetap berpegang teguh pada hasil Musda XV yang dilaksanakan pada 25-26 April 2018 di rumah dinas Gubernur Bengkulu.
Salah satu anggota Formatur Musda XV Deno Marlandone menegaskan pihaknya tetap akan melakukan langkah-langkah organisatoris pasca Musda. Sebab, menurut Deno itu adalah amanah forum Musda yang telah disepakati para pemuda dari OKP yang berhimpun di KNPI.
Ditambahkan Deno, polemik akan diadakannya Musda KNPI Provinsi Bengkulu pasca Musda XV oleh caretaker yang ditunjuk DPP KNPI adalah tindakan yang sangat politis. Padahal, dijelaskan Deno, pelaksanaan Musda XV itu sangat berat secara finansial sehingga dibantu fasilitasi oleh Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, yakni dengan menyediakan tempat dan konsumsi selama dua hari untuk Musda.
"Kami melihat ada gelagat politik dari kelompok tertentu yang menggembosi hasil Musda, juga beredar info anak Bupati di Bengkulu akan maju sebagai ketua KNPI, namun demikian itu hak setiap pemuda untuk berdinamika, silahkan saja," kata Deno, Rabu (2/5/2018).
Untuk diketahui, pelaksanaan Musa XV KNPI Provinsi Bengkulu yang digelar pada 25-26 April 2018 menghasilkan Wibowo Susilo sebagai ketua. Dalam tahapan sidang Pleno, pengurus DPP KNPI sempat mengancam akan keluar dari arena Musda. Namun ancaman itu tidak digubris oleh peserta Musda sehingga perwakilan DPP KNPI keluar dari arena Musda.
[Ahmad Junaidi]
