Golkar Bengkulu Ribut

Sauri Oegan dan Rohidin Mersyah

Bengkulutoday.com - Partai Golkar di Bengkulu ribut. Keributan itu dipicu oleh pernyataan Sauri Ogan, aktivis yang juga sebelumnya pengurus Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Provinsi Bengkulu yang mengaku dipecat. Selain pemecatan Pengurus AMBP, Sauri juga menyebut terjadi pemecatan secara sepihak beberapa pengurus senior di Partai Golkar juga dua ketua DPD Kabupaten.

"Ada beberapa pengurus yang di reposisi seperti A Hijazi, Raharjo Sudiro, mereka ini adalah para senior di Partai Golkar yang tidak lagi ditempatkan di pengurus harian," kata Sauri Ogan dalam keterangan rilisnya.

Selain tidak lagi menempatkan beberapa tokoh tersebut di struktur pengurus harian DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Sauri juga menyebut ada penerbitan pelaksana tugas (Plt) ketua DPD Kabupaten.

"Kami menduga ini imbas dari kami mendukung Bambang Soesatyo yang akan mencalon sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," imbuh Sauri.

Sauri juga tegas menyebut langkah DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu tersebut sebagai bentuk dari mematikan demokrasi yang tumbuh di Partai Golkar.

"Tidak ada alasan logis dan landasan konstitusional untuk memecat beberapa ketua DPD Kabupaten tersebut, apa yang salah ketika mendukung Bamsoet sebagai calon ketua umum, toh yang didukung juga kader terbaik Golkar, ini organisasi partai politik yang besar, bukan kacangan," tegas Sauri.

Rohidin Bantah pemecatan tidak berdasar
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah tegas membantah pernyataan Suari Ogan. Menurut Rohidin, semua yang dilakukan oleh DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu memiliki dasar. 

"Sudah sesuai dengan surat edaran dari DPP Partai Golkar, DPP meminta untuk melakukan konsolidasi dan evaluasi menyeluruh pasca pemilu 2019, kemudian kita plenokan dengan membentuk tim evaluasi yang diketuai oleh Imron Rosyadi dan beberapa unsur. Dari hasil evaluasi itu dilahirkan rekomendasi yang kemudian disampaikan ke DPP Partai Golkar," jelas Rohidin dalam keterangan rilisnya, Selasa (1/10/2019).

Selain itu, Rohidin menegaskan bahwa tidak ada tendensius terkait dukung mendukung calon ketua umum DPP Partai Golkar. "Ini murni untuk persiapan Partai Golkar menyambut pilkada serentak dan pemilu 2024 nanti," jelas Rohidin.

Senada dikatakan oleh plt Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Lebong, Lovi Irawan. Menurut Lovi, setelah dilakukan evaluasi terkait pemilu 2019, maka dilakukan kajian komprehensif. 

"Setelah dikaji secara komprehensif oleh tim evaluasi. Akhirnya, mereka memutuskan pemberhentian melalui rapat pleno," kata Lovi.

Terkait penonaktifan beberapa pengurus, alasannya tidak dapat diungkap ke publik, sebab hal itu merupakan urusan internal Partai Golkar.