Enggan Ditinggal Kapolres, Masyarakat Rejang Lebong Blokir Jalan 

Enggan Ditinggal Kapolres, Masyarakat Rejang Lebong Blokir Jalan 

Curup, Bengkulutoday.com – Polres Rejang Lebong, Kamis (13/1/2022) pagi menggelar acara pisah sambut kapolres RL yang lama AKBP Puji Prayitno MH S.IK dengan Kapolres RL yang baru, AKBP Tonny Kurniawan S.IK Acara berlangsung khidmat hingga pelepasan Puji Prayitno dengan tradisi pedang pora saat keluar dari halaman Mapolres Rejang Lebong.

Semuanya masih tampak biasa-biasa saja seperti selayaknya pisah sambut Kapolres lama dengan Kapolres baru. Namun, suasana berbeda saat Puji Prayitno sudah menaiki mobilnya dan berjalan sekitar 100 meter dari Mapolres RL. Tiba-tiba, tepat  di traffic light bundaran Dwi Tunggal mobilnya dihadang oleh puluhan masyarakat dengan menghadangkan sebuah bambu di jalan dan memaksa mantan Kapolres RL itu untuk turun.

Iapun lantas turun dan menyambut masyarakat satu per satu dengan pelukan, diiringi teriakan dan poster yang bertuliskan berat untuk melepas AKBP Puji Prayitno S.IK ke Polda Bengkulu. Salah satu warga mengatakan, berat hati harus melepas mantan Kapolres RL tersebut di tempat tugasnya yang baru, namun karena itu suatu keharusan dan tuntutan tugas maka dengan berat hati harus direlakan.

“Beliau orang baik, dermawan dan suka berbagi. Kepada masyarakat tidak pernah pandang bulu, semuanya dirangkul. Berat hati kami harus melepas beliau ke tempat tugasnya yang baru, kami hanya bisa mendokan semoga sukses dalam karirnya dan selalu dengan dengan rakyat,” ujarnya. 

Sementara itu, Puji tidak bisa berkata-kata saat diberikan kesempatan untuk menyampaikan kata-kata perpisahannya dengan masyarakat RL. “Saya sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat, semuanya yang ada disini. Sudah,  saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, terimakasih banyak semuanya,” kata Puji

Tidak berhenti sampai disitu, sebagai syarat untuk bisa melanjutkan perjalannya ke Bengkulu, perwira Polri yang dikenal dengan masyarakat itu harus memotong sendiri bambu yang bentangkan oleh warga di jalan yang menghalangi kendaraanya. 

Ia pun lantas memotongnya menggunakan sebilah parang yang sudah disiapkan oleh warga. Setelah itu, Puji bersama dengan istrinya diberikan oleh-oleh berupa berbagai makanan seperti lotek, lontong sayur, gorengan hingga berbagai kue basah oleh masyarakat. 

Itu sebagai ungkapan terimakasih masyarakat, dimana makanan itulah yang kerap disantap oleh Puji selama bertugas di RL bersama dengan masyarakat di berbagai kantin masyarakat. Jajanan pasar, duduk “ngemper” bersama dengan masyarakat, itulah yang selalu dirindukan oleh masyarakat RL dari sosok Puji Prayitno. Setelah itu baru kemudian Puji meninggalkan RL bersama dengan keluarganya menuju Kota Bengkulu. (yon)