Ekowisata Hutan Mangrove di Kampung Nelayan Sejahtera Bengkulu

ekowisata hutan mangrove kampung nelayan kota bengkulu

Salah satu upaya pengelolaan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya tanpa melakukan eksploitasi dan untuk mencegah kerusakan hutan mangrove dan dapat dilakukan dengan kegiatan berwawasan lingkungan yaitu ekowisata mangrove.

Ekowisata merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumberdaya alam yang mengandalkan jasa alam untuk kepuasan manusia. Ekowisata pesisir dan laut tidak hanya menjual tujuan atau objek, tetapi juga menjual filosofi dan rasa sehingga tidak akan mengenal kejenuhan bagi wisatawan yang menggemari dibidang pariwisata. Ekowisata (Ecotourism, green tourism atau alternative tourism), merupakan ekowisata berorientasi pada lingkungan untuk menjembatani kepentingan perlindungan sumberdaya alam/lingkungan dan industri kepariwisataan. 

Ekosistem mangrove banyak memberikan fungsi ekologis dan menjadi salah satu produsen utama dalam perikanan laut. Ekosistem mangrove juga dapat membantu pengembangan dalam bidang sosial dan ekonomi masyarakat sekitar pesisir pantai.

Mengingat pentingnya ekosistem mangrove bagi keberlangsungan mahluk hidup, sudah sewajarnya diperlukan upaya pengelolaan yang mempertimbangkan keberlanjutan atau kelestarian ekosistem mangrove dengan menjadikan daerah ekosistem mangrove yang masih alami tersebut menjadi kawasan ekowisata mangrove, selain menjaga keberlanjutan dan kelestarian dari ekosistem mangrove, wisatawan juga dapat menikmati keindahan ekowisata mangrove. Ekosistem hutan mangrove yang memiliki potensi sebagai ekowisata yaitu di daerah kampung bahari kelurahan sumber jaya kecamatan kampung melayu kota Bengkulu.

ekowisata

Ekowisata merupakan salah satu produk alternatif pariwisata yang mempunyai tujuan untuk pembangunan pariwisata yang secara ekologis memberikan manfaat yang layak secara ekonomi dan adil secara etika, memberikan manfaat sosial terhadap masyarakat guna memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap memperhatikan kelestarian kehidupan sosial-budaya.

Sejak dibangunnya kampung Nelayan Sejahtera dari perumahan kawasan kumuh mempunyai dampak terhadap masyarakat secara ekonomi dan kesehatan lingkungan. Secara umum ekonomi masyarakat adalah nelayan yang penghasilannya tergantung pada melaut untuk mencari ikan dan pengeringan ikan hasil tangkapan.

Kawasan ekowisata mangrove itu berlokasi di Kampung Nelayan Sejahtera, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Kawasan itu ramai dikunjungi warga pada akhir pekan karena diklaim sebagai destinasi yang murah dan terjangkau semua kalangan masyarakat. Sementara untuk menuju kesana merupakan sarana Transportasi Speed boat, atau kapal yang berukuran kecil dengan biaya lebih kurang 10.000 rupiah per-orang.

Di sana, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas bersama keluarga. Di antaranya memancing, berphoto, hingga bercengkerama bersama Teman dan keluarga.

Untuk peningkatan pengelolaan dan managemen Ekowisata mangrove sangat dimungkinan adanya kerjasama instansi terkait didalam pengembangan pembangunan kawasan wisata dengan membangun unsur yang menjadi daya tarik yaitu keindahan alam, banyaknya sumberdaya, pilihan kegiatan rekreasi, kelangkaan, keanekaragaman, sarana prasarana, akses jalan dan kebersihan lokasi.

***

Herlitasari, SP.i Mahasiswa (S2) PSDAL Unib dan Reflis Dosen ESDA PSDAL Unib.