Bengkulutoday.com - Provinsi Bengkulu yang dihuni berbagai menujukkan indeks inklusi keuangan dibawah rata rata yaitu di angka 27,64% padahal potensi Bengkulu besar dalam hal usaha kecil menengah (UMKM) sangat besar. Hal ini mendorong perusahaan finansial teknologi untuk mengadakan edukasi permodalan melalui fintech. Peningkatan literasi dan inklusi keuangan di provinsi ini tentu menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah. Untuk mendukung upaya tersebut, DIA event organizer bersama PT. Minitech Finance Indonesia (Sayamodalin), PT. Newline Fintech Indonesia (Prosperitree), PT. Abadi Sejahtera Finansindo (Singa), PT. Solusi Teknologi Finansial (Modal Nasional) dan PT. Indo Fintek Digital (Modal Usaha) mengunjungi Bengkulu untuk mengedukasi masyarakat setempat mengenai industri teknologi finansial (tekfin) dan layanan pinjaman peer to peer yang diyakini mampu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Acara ini akan diadakan pada hari Sabtu, 20 Juli 2019 di Dailycious Cafe, Kebun Tebeng, Kota Bengkulu, dan menghadirkan talkshow dan pameran perusahaan tekfin. “Kami sangat mendukung teman teman millenial Bengkulu yang banyak memiliki usaha dibidang kreatif dengan menjadi peminjam di platform fintech untuk mendapatkan pendanaan yang cepat dan mudah untuk kelancaran bisnisnya,” ujar Hendro Gultom selaku operational manager dari Prosperitree.
“Dengan adanya edukasi fintech, kami harap teman teman dapat lebih mengenal perbedaan fintech legal dan non legal dan memanfaatkan platform P2P dengan efektif”, tambah Gultom. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 100 masyarakat Bengkulu ini menjadi bukti nyata bahwa edukasi finansial teknologi sangat diapresiasi dan dinantikan.
(WS/Rls)
