Danau Picung Lebong dan Rejang Corner

Danau Picung

Oleh: Andriadi Achmad

Danau PICUNG merupakan danau buatan telah ada sejak zaman penjajahan Kolonial Belanda. Danau PICUNG  pada masa itu sebagai sumber air untuk memutar kincir pengolahan emas di pertambangan emas tradisional disekitar daerah Lebong Tambang.

Danau PICUNG awalnya dibangun  pada area seluas 500 hektar, namun saat ini seiring perjalanan waktu terjadilah penyusutan luas area danau PICUNG menjadi 200 hektar. Danau PICUNG dapat diakses dari Ibu kota provinsi Bengkulu menempuh perjalanan sekitar 3-4 jam.

Keberadaan objek wisata danau PICUNG tepat berada di tengah-tengah kota Tubei sebagai pusat kabupaten Lebong. Berada di dataran tinggi pegunungan, danau PICUNG memiliki nuansa asri dan hawa kesejukan alami. Sangat langkah sebuah danau berada tepat di pusat kota. Bahkan danau PICUNG berada disamping rumah dinas bupati kabupaten Lebong.

Selama ini, khususnya ketika waktu akhir pekan dan liburan, danau PICUNG sangat ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun dari wilayah lain. Memasuki arena danau PICUNG dengan membayar karcis sangat murah yaitu kisaran Rp. 5.000/individu dan Rp. 10.000 kendaran roda empat serta Rp. 5.000 kendaraan roda dua. Selain itu diwahana Danau PICUNG terdapat penyewaan speedboat sederhana/ketek dengan harga berkisar Rp. 20.000 - Rp. 25.000.

Objek wisata danau PICUNG dapat menjadi sebagai salah satu sumber pendapatan daerah bila dikembangkan lebih menarik. Menurut saya danau PICUNG dapat dikembangkan dan dimodernsasi seperti danau di Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII) Jakarta. Dimana ditengah danau dibuat relief pulau-pulau Indonesia. Kemudian ada kereta gantung yang melintas diatasnya. Dari atas terlihat jelas relief peta Republik Indonesia, kemudian perlu dibangun wahana seperti roaller coaster, bumby jumping dan wahana lainnya. Selain itu perlu juga dibangun sport center dan wahana outbond modern seperti wahana panjat tebing, basket, jogging track, lapangan tennis bahkan lapangan golf dan lainnya.

Oleh karena itu, kedepan dengan project revitalisasi dan modernisasi serta pembangunan  wahana objek  wisata danau PICUNG, keberadaannya menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal, nasional maupun internasional. Dengan ramainya kunjungan para wisatawan ke objek wisata danau PICUNG akan menguntungkan bagi masyarakat sekitar serta pemerintah kabupaten Lebong. Karena akan tumbuh sektor ekonomi baru yang membutuhkan jasa guide dan transportasi, pusat kuliner, pedagang asongan, penjual oleh-oleh dan souvenir serta hotel atau villa tempat penginapan bagi para wisatawan yang melancong ke danau PICUNG.

Disamping itu, pembangunan pasar modern di kota Muara Aman yang berjarak sekitar 5 KM dari danau PICUNG akan menyambut para wisatawan yang akan berbelanja berbagai kebutuhan. Artinya keberadaan pasar modern di Muara Aman, akan diramaikan oleh para wisatawan, tidak hanya mengandalkan penduduk kabupaten Lebong semata.

REJANG CORNER

Bagi pemerintah provinsi Bengkulu, dimana pusat kebudayaan suku Rejang atau Rejang Corner perlu untuk dibangun dan dikembangkan dalam rangka tentunya melestarikan keberadaan suku Rejang sebagai salah satu suku asli terbesar di bumi Rafflesia.

Tak kalah menarik juga mesti dibangun Rejang Corner seperti rumah adat dan atribut lain bernuansa Rejang seperti pakaian adat istiadat, tombak dan kuliner suku Rejang serta penampilan tari kejai dan silat khas suku Rejang. Sehingga pengunjung bisa mengetahui adat istiadat serta pengetahuan lain terkait keberadaan suku Rejang.

Tidak hanya pemandangan alam danau PICUNG diperlihatkan, akan tetapi lebih ke nuansa permainan dan pengetahuan tentang suku Rejang "Rejang Corner" disekitar danau PICUNG. Karena pada hikikatnya berdasarkan catatan sejarah, bahwa dimana suku Rejang yang berpencar kemana-mana berasal dari suku Rejang yang ada di Lebong.

Perlu menjadi pekerjaan besar bagi pemerintahan kabupaten Lebong kedepan adalah bagaimana bisa merealisasikan pembangunan dan modernisasi serta pengelolaan objek wisata danau PICUNG dan Rejang Corner oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Sehingga mampu menggenjot serta menaikkan pendapatan daerah tentunya, paling utama adalah bagaimana mampu meningkat sektor perekonomian rakyat khususnya di kabupaten Lebong. Tak kalah pentingnya adalah dalam rangka mewujudkan dan menyongsong program pemerintah provinsi Bengkulu "Wonderful dan Visit Bengkulu".

da

----------------------------------

Jakarta, 1 Februari 2020
Referensi: Wikipedia, Penulis adalah Dosen FISIP UPN Veteran Jakarta, Putra Asli Suku Rejang Lebong dan Menetap di Jakarta