Dahulu, Kerajaan Sriwijaya Terpusat di Kaur

Sejumlah artefak Kerajaan Sriwijaya ditemukan di Muara Sahung, Kaur
Sejumlah artefak Kerajaan Sriwijaya ditemukan di Muara Sahung, Kaur

Kaur, Bengkulutoday.com - Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Kabupaten ini selain dikenal kentara dengan aroma mistik juga dikenal sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya. Dalam sebuah seminar nasional oleh Himpunan Keluarga Sriwijaya Bukit Barisan (HKSBB) beberapa tahun lalu, dikuatkan oleh argumentasi para pakar supranatural dan ilmuwan bahwa di Kaur adalah pusat kerajaan Sriwijaya terdahulu. Dalam riwayat yang ditulis dikitab himpunan tersebut, kerajaan Sriwijaya tidak runtuh ataupun hancur, melainkan disilamkan. 

Mitos menguat saat salah satu nara sumber dalam seminar nasional tersebut mengungkapkan bahwa pemimpin negeri ini kedepan akan lahir dari ketururan Kabupaten Kaur, yang merupakan keturunan Sriwijaya.

"Akan timbul kembali setelah tujuh tahun sembilan bergilir," ungkap salah satu panglima Sriwijaya kala itu.

Dalam kesempatan helatan pertemuan raja-raja nusantara disidang mufakat Rajo Penghulu di Bengkulu pada Selasa 28 November 2017 ini, 4 raja dan seorang ratu menyempatkan diri berkunjung ke Kabupaten Kaur pada Rabu (29/11/2017). 

Mereka adalah :

  1. Dr Sultan Aji H Andrian Sulaiman dari Kesultanan Paser
  2. Dr PNA Mas'ud Thoyib dari Kerajaan Jayakarta
  3. Sapto Supono dari Kerajaan Mataram
  4. Tatang Supriadi dari Kerajaan Gunung Dempo
  5. Siti Zahara dari Ratu Bengkulu

Dalam kunjungannya tersebut keempat raja dan ratu didampingi oleh Ely Yuniarti dari Kabid Seni dan Budaya Kementerian Dalam Negeri RI. Nampak juga Bupati Kaur Gusril Fauzi dan wakilnya, unsur Forkopimda, pimpinan OPW dan tokoh masyarakat, mereka mendatangi Kecamatan Muara Sahung. Di kecamatan tersebut letak ditemukannya 17 artefak peninggalan Sriwijaya, bukti sejarah yang sempat hilang.

Kecamatan ini menurut para raja-raja tersebut memiliki keistimewaan yakni sempat menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya dimasa itu. 

Bupati Gusri Fauzi berjanji bersama empat raja dan seorang ratu yang berkunjung kelokasi Muara Sahung akan membangun museum dan akan membantu menemukan kembali sejarah silam Kerajaan Sriwijaya. (Harluzen)

NID Old
3694