Cerita Korban Selamat Ibu dan Anak: Sempat Berpikir Akan Mati, 4 Hari Terisolir

Rahuda (50) dan anak bungsunya Yosi Trianti (18) yang selamat dari banjir di kaki Gunung Bungkuk, Bengkulu Tengah

Bengkulu Tengah, Bengkulutoday.com - Ada kisah dramatis yang menimpa Rahuda (50) dan anak bungsunya Yosi Trianti (18). Keduanya adalah warga Desa Rajak Besi Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah yang selamat dari banjir dan longsor. 

Saat media ini mengunjunginya, nampak keduanya masih trauma akibat banjir yang melanda kawasan Gunung Bungkuk, disitulah pondok ibu dan anak ini diterjang banjir bandang pada Jumat 26 April 2019 lalu.

"Waktu hujan kami di pondok kebun, ketika banjir kami tetap di pondok karena air begitu besar. Kami akhirnya tertahan di pondok. Selama 4 hari 4 malam makan seadanya, beras masih ada tapi air bersih tidak ada karena semua terkena longsongr," kata Rahuda bercerita, Sabtu (4/5/2019).

Kebun Rahuda yang terletak di kaki Gunung Bungkuk menyebabkan lumpur yang menggenang setinggi pinggang orang dewasa. Kedua ibu dan anak kesulitan mencari air bersih karena semua air bersih terendam lumpur.

Beruntung setelah 4 hari 4 malam, keduanya mendengar suara orang. Spontan keduanya langsung mendatangi sumber suara dan ternyata sumber suara itu adalah Tim Basarnas.
Melihat keadaan ibu dan anak itu, tim Basarnas langsung membawa keduanya ke dusun terdekat, sedangkan si anak dibopong oleh tim Basarnas karena kelelahan dan trauma.

"Saat kejadian, saya berpikir kami berdua akan mati disini, mau mencari pertolongan air sudah meluap sebatas pinggang, kami hanya bisa bertahan di dalam pondok kebun," ungkap Rahuda sambil memeluk anaknya dengan mata berkaca.

[js]