Cerita Gubernur Lobi Presiden dan Menteri untuk Bangun Tol, KEK Pulau Baai dan Bandara

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

Bengkulutoday.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bercerita tentang pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuklinggau yang saat ini sedang berproses tahapannya. Menurut Rohidin, upaya membangun jalan tol Bengkulu-Lubuklinggau disetujui oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan pendekatan 'khusus'. Salah satu upaya yang dilakukan Rohidin adalah meyakinkan Menteri Basuki Hadimuljono agar pembangunan jalan tol yang sebelumnya bukan 'jatah' Bengkulu supaya dibangun di Bengkulu. 

"Pembangun jalan tol sebenarnya akan dibangun untuk Sumsel-Lampung, namun karena prosesnya belum mulai, saya minta langsung kepada Pak Menteri Basuki agar dialihkan untuk Pulau Baii Bengkulu-Lubuklinggau," ungkap Rohidin saat memberikan arahan pada silaturahmi politik yang digelar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bengkulu di Hotel Santika, Sabtu (20/7/2019) siang.

Selanjutnya, kata Rohidin, dirinya juga meyakinkan segala proses penyiapan pembangunan tol siap ditandangtanganinya seketika itu juga. "Pembebasan lahan saya selesaikan tahun ini," ujarnya.

Rohidin juga menyampaikan, akibat dari keputusannya itu, personel yang ditugaskan oleh Pemprov Bengkulu untuk melakukan eksekusi ganti rugi dan proses tahapan pembangunan jalan tol, harus siap bekerja siang malam. "Mereka siap menginap di Kepahiang dan Rejang Lebong, siang malam," cerita Rohidin.

Disampaikan Rohidin, cita-cita pembangunan jalan tol di Bengkulu bukanlah cita-cita dirinya sebagai Gubernur Bengkulu. Namun ditegaskan Rohidin, dirinya sebagai Gubernur Bengkulu kesepuluh hanya meneruskan saja cita-cita gubernur terdahulu. 

"Ini saya sampaikan bahwa saya ini penerus, tidak melupakan program-program gubernur terdahulu, tetap saya lanjutkan, setidaknya di zaman saya sebagai gubernur jalan tol ini dibangun," ungkapnya.

Program lain menurut Rohidin yang melalui berbagai proses pendekatan diantaranya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pulau Baai. Sebelum ditetapkan Pulau Baai sebagai KEK, gubernur juga meyakinkan sejumlah pihak. Tak tanggung-tanggung, mulai dari Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri BUMN dan jajajarannya juga diyakinkan oleh Rohidin. 

"Saya ajak Pak Jokowi, Pak JK dan bu Menteri keliling melihat kawasan Pulau Baai untuk meyakinkan jika Pulau Baai layak menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. Kemudian setelah itu, saya juga meyakinkan jajaran direksi BUMN agara kawasan Pulau Baai mendapat pembahasan khusus, dan alhamdulillah, semuanya mendapat respon bagus. Namun sebelum itu saya lakukan, terlebih dahulu meyakinkan diri saya bahwa kawasan Pulau Baai layak menjadi kawasan ekonomi khusus. Ini tantangan berat bagi saya, ditengah ketidakyakinan orang, tapi saya meyakinkan diri sendiri. Saya mulai dengan menggali informasi sejarah mengapa pengerukan selalu gagal di Pulau Baai, namun tentu bukan tanpa alasan pembangunan Pulau Baai itu dicanangkan sejak lama. Nah alasan-alasan itulah yang menguatkan saya untuk meyakinkan diri saya. Saya mulai undang peneliti dari Belanda dan hasilnya cukup optimis ternyata kawasan Pulau Baai memang layak menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. Begitu juga setelah saya ajak Pak Presiden, Pak Wapres juga Ibu Menteri, semua yakin jika kawasan Pulau Baai layak menjadi Kawasan Ekonomi Khusus," terang Gubernur Rohidin bercerita penuh semangat.

Gubernur juga menyampaikan, upaya peningkatan pengelolaan Bandara Fatmawati Soekarno untuk dikelola oleh PT Angkasa Pura juga bukan tanpa usaha. "Cita-citanya sudah lama, namun baru zaman saya ini terlaksana. Meyakinkan mereka juga jumlah penduduk Bengkulu yang sedikit tidak mudah. Saya sampaikan bahwa Bengkulu harus mendapat kesempatan bandaranya dikelola PT Angkasa Pura. Setidaknya, saya menggambarkan ada daerah lain yang dulunya sepi seperti Bengkulu, namun setelah dikelola Angkasa Pura menjadi maju dan padat penerbangannya. Bahkan sudah internasional dengan melayani rute ke beberapa negara, saya juga meyakinkan itu, bandara Fatmawati Soekarno nanti juga akan maju begitu," ungkapnya.

Kegiatan silaturahmi politik untuk Bengkulu damai pasca-pemilu itu digelar SMSI selain mengundang Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, juga menghadirkan relawan dari Jokowi-Ma'ruf Amin yang diwakili oleh Patrice Rio Capella, dan relawan dari Prabowo -Sandi diwakili oleh Heru Saputra. Kedua perwakilan relawan itu diberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan damai dihapan peserta, undangan dan media. 

Hadir juga dalam acara itu Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri, Kadiskominfotik Provinsi Bengkulu Jaduliwan, Kepala Kesbang Pol Provinsi Bengkulu Khairil, Kepala Satpol PP Murlin, Tri Nugroho dari Diskominfosan Kota Bengkulu, pengurus SMSI Bengkulu, pimpinan media siber, wartawan dan mahasiswa.

"Kegiatan ini adalah sebagai tindak lanjut dari halal bi halal SMSI sebelumnya yang mengangkat tema "Menanti Putusan MK", nah karena keputusan MK telah keluar dan final, maka dengan silaturahmi politik ini, kami mengajak kepada relawan 01 dan 02 untuk sama-sama menerima keputusan MK, sekaligus bersatu dalam semangat persatuan Indonesia, sebab sebentar lagi Bengkulu akan menghadapi hajatan politik pilkada serentak 2020 yang akan digelar di 8 kabupaten dan provinsi," kata Ketua SMSI Bengkulu, Dr Rahimandani.

Berita terkait: Gubernur: Tiga Faktor Penentu Politik, Yaitu Partai, Kandidat dan Media

Berita terkait: Mantan Ketum Nasdem Rio Capella: Buta Paling Berbahaya Adalah Buta Politik

(WS)