Cegah Penyebaran Covid-19, Gubernur Bengkulu Resmi Launching BERIJO

Gubernur Bengkulu Resmi Launching BERIJO

Bengkulutoday.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah secara resmi melaunching Belanjo Sayur Sembako Dari Rumah Ajo (BERIJO) bekerjasama dengan Bank Indonesia, Selasa (4/8/2020).

BERIJO sendiri menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran untuk apapun aplikasi penyedia pembayarannya. Selain memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sembako, program BERIJO juga memberikan rasa aman dari penularan Covid-19 yang hingga kini masih terus mewabah.

“BERIJO ini memberikan kemudahan bagaimana memacu proses transaksi keuangan bisa lebih cepat, lebih mudah dan lebih aman, karena salah satu transmisi penularan penyakit adalah melalui uang,” jelas Gubernur Rohidin.

Selain itu Rohidin mengatakan tujuan utama dari program Berijo ini tak lain untuk implementasi efektivitas produktivitas dimasa New Normal Covid-19. Disamping sejalan dengan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) bagaimana memperluas akses dan literasi keuangan bagi para pelaku usaha.

“Saya ucapkan terimakasih kepada pihak Bank Indonesia, kemudian perbankan baik Bank milik pemerintah maupun Bank konvensional, ada BRI kemudian Bank Bengkulu, yang sudah mensupport program ini sehingga kita launching pada tahap pertama ini terhadap 70 orang yang merupakan pedagang sayur dan sembako keliling yang sudah menggunakan aplikasi QRIS dalam proses transaksi keuangan saat berbelanja,” Papar Rohidin.

Sehingga Lanjutnya, dari sisi penyebaran Covid-19 bisa dicegah dengan Berijo ini, akses keuangan di Provinsi Bengkulu akan semakin meningkat dan situasi seperti ini akan membuat proses transaksi keuangan akan lebih aman, nyaman, lebih mudah dan lebih cepat.

“Program ini akan berhasil kalau masyarakat mensupport dengan instrumen peralatan dan regulasi Kominfo dan tidak akalh pentingya adalah sumbangsih dari masyarakat untuk bisa bertransformasi dari transaksi konvensional atau tunai/cash, agar menggunakan transaksi non cash atau menggunakan aplikasi QRIS,” tutur Rohdin.

Pelaksanaan program ini pun masih membutuhkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat bisa mengerti dan mau bertransformasi ke transaksi menggunakan QRIS. (Mc/Me)