Berawal Dari Hobi Burung Jadi Ladang Bisnis

RPM Bengkulu Bird Farm

Bengkulutoday.com - Burung Murai Batu atau Copsychus malabaricus adalah burung berkicau favorit bagi kicau mania atau penggemar burung ocehan. Burung Murai Batu banyak di gemari oleh kicau mania karena memiliki ocehan yang merdu dan mampu menirukan suara burung lain.

Ryo P. Man (30) pemilik penangkaran Burung Murai Batu "RPM Bengkulu Bird Farm", yang berada di sebelah Masjid Al Ikhlas, Jalan Citandui, Lingkar Barat. Usaha ternak Burung Murai Batu itu yang sudah ia geluti sejak tahun 2012 tersebut mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Saat berbincang dengan awak media di kediamannya, Rabu (2/03/2022). Awal mula dirinya merintis bisnis ini ketika dulunya kuliah di Jakarta dan di sela-sela kuliah dirinya hobi mengisi waktunya dengan bermain burung, ketika dirinya sudah tamat kuliah dirinya pun kembali ke Bengkulu. Dengan pada saat itu dunia perburungan sedang meningkat, sehingga dirinya pun memiliki inisiatif untuk menangkar burung murai batu tersebut.

"Pada saat itu ketika balik dari Jakarta ke Bengkulu, membawa sepasang burung murai batu, ketika pada tahun 2012 itu sulit sekali untuk mendapatkan indukan burung murai batu," kata Ryo P.Men.

"Tidak perlu menunggu waktu begitu lama sepasang burung murai batu tersebut sudah mampu menghasilkan anakan burung murai batu, mulai berawal dari sepasang itulah mulai menambah indukan, sehingga untuk indukan sendiri itu hasil dari penangkaran sendiri," tambahnya.

Selain itu juga Ia juga mencari indukan murai batu yang berprestasi agar kedepannya mampu menghasilkan anakan murai batu yang bisa membanggakan penangkaran tersebut.

Saat ini Ryo P.Man memiliki 23 pasang burung murai batu,dan sebagian pun ada juga yang sedang mengeram telurnya. Dengan modal awal indukan dan tangkaran mampu menghasilkan burung murai batu.

"Di penangkaran ini memiliki berbagai macam jenis murai batu, mulai dari batu Bengkulu, Medan, Nias dan Sabang. Dan dominan disini sudah generasi kawin silang," ujarnya.

Ia memilih bisnis burung murai batu karena kecintaannya dan hobi terhadap burung dan juga melihat masyarakat peminat burung murai batu juga tinggi,dan juga melihat ekosistem Murai Batu di alam liar hampir punah maka dari itu dirinya memiliki inisiatif ternak murai batu.

Tempat tersebut menjual anakan murai batu ketika sudah berumur 3 bulan hingga pastol (lepas trotol) yang sudah di masteri burung lain. Untuk harga itu variasi tergantung dari indukan mulai dari harga 3,5 juta hingga 10 juta bahkan pernah menyentuh harga 15 juta untuk jenis murai batu Sabang.

" Untuk keuntungan sendiri terbilang cukup,jika di rincikan jika dalam 23 pasang ini menghasilkan semua bisa terbilang omset sebulan 20 hingga 30 juta," ujarnya.

"Pemesan anakan murai batu ini kebanyakan dari pulau Jawa bahkan ada juga yang dari Kalimantan, sedangkan yang dari Bengkulu sendiri hanya sedikit karena disini anakan murai batu lebih dipilih untuk ajang perlombaan sehingga perlu kualitas yang bagus," tutupnya. (Aji).