Bengkulu Berkemajuan: Capaian Nyata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Membangun Bengkulu

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama Gubernur DKI Jakarta menikmati Kopi Bengkulu

Bengkulutoday.com - Dibawah kepemimpinan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, pembangunan Bengkulu terus digenjot di berbagai sektor. Pembangunan dilakukan dengan skala prioritas dan program strategis. 

Sektor yang digenjot diantaranya sektor infrastruktur, kepariwisataan, ekonomi, transformasi birokrasi, serta penguatan dan revitalisasi kelembagaan.

Pembangunan dilakukan secara konsisten, berkelanjutan, untuk capaian Bengkulu berkemajuan.

Pembangunan di bidang infrastruktur perkotaan misalnya, kini sedang direhap Masjid Raya Baitul Izzah. Masjid ini merupakan masjid kebanggaan Bengkulu, yang nantinya jika telah selesai dibangun, akan dapat menjadi masjid kenegaraan sekaligus menjadi destinasi wisata religi. 

Selain itu, gedung Balai Buntar yang dulu nampak apa adanya dan tanpa kesan kekhasan Bengkulu. Kini mulai dibenahi. Harapannya, gedung ini nanti dapat menjadi tempat yang layak untuk berbagai kegiatan masyarakat Bengkulu.

Sementara, Balai Raya Semarak Bengkulu, di masa Rohidin Mersyah, menjadi rumah bagi rakyat. Simbol kenegaraan bagi daerah Bengkulu itu, kini bisa digunakan untuk berbagai pertemuan bagi masyarakat dari berbagai elemen. Kesan elit dan ekskusif telah pupus sejak Rohidin Mersyah memimpin Bengkulu. 

Sementara itu, lapangan Merdeka yang dulu jarang dikunjungi oleh masyarakat, kini mulai diperkuat dengan icon kepariwisataan. Lihat saja, lapangan Merdeka kini menjadi tempat nongkrong anak-anak, remaja dan keluarga. 

Di sektor olahraga, Rohidin juga mempelopori pembangunan dan rehap Stadion dan GOR di Sawah Lebar. Tanpa membebani APBD terlalu besar, fasilitas olahraga itu kini mulai ditata dan dibenahi. Rohidin menggandeng swasta dengan memanfaatkan CSR perusahaan di Bengkulu. 

Dibidang infrastruktur strategis transportasi, Rohidin terus mendoronga agar pengelolaan Bandara Fatmawati Soekarno dikembangkan  sesuai kebutuhan zaman. Saat ini, tahapan pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno mulai digarap. PT Angkara Pura akan menjadi pengelola bandara itu. Dengan pengelolaan dibawah Angkasa Pura, harapan menjadikan Bandara Fatmawati Soekarno menjadi bandara berskala internasional menemukan titik startnya. Nah, efek lain dari pengembangan bandara adalah dampak ekonomi baik secara mikro maupun makro.

Dibidang ekonomi, gubernur terus mengkampanyekan kawasan ekonomi khusus (KEK) Pelabuhan Pulau Baai. Upaya juga terus dilakukan untuk menjadikan Pelabuhan Pulau Baai menjadi kawasan ekonomi khusus. Pengembangan KEK Pulau Baai tentu disinkronkan dengan pengembangan disektor lain, misal saja bandara dan tol Bengkulu-Sumsel. Semua itu menjadi sinkroninasi pembangunan berkesinambungan, holistik dengan telah melalui berbagai kajian matang baik dari aspek birokrasi, kajian ekonomi dan masa depan Bengkulu.

Nah, ini adalah pembangunan yang paling ditunggu oleh masyarakat Bengkulu dan perbatasan Sumatera Selatan, yakni pembangunan jalan tol. Tol Bengkulu-Sumbel akan menjadi akses transportasi darat sekaligus menjadi pundi ekonomi bagi masyarakat Bengkulu. Pembangunan tol itu saat ini sedang dalam persiapan dan pembebasan lahan.

Tak hanya tol Bengkulu-Sumsel, pembanguna  infrastruktur dalam provinsi juga terus dilakukan. Setiap akses strategis yang menghubungkan simpul-simpul ekonomi mulai dibangunan. 

Di sektor pariwisata. Gubernur juga menata sejumlah kawasan wisata. Diantaranya taman wisata Pantai Pasir Putih dan wisata Danau Dendam Tak Sudah. Dua objek wisata itu nantinya akan menjadi icon unggulan dan membanggakan bagi Bengkulu setelah selesai dibangun. Upaya ini juga bentuk pembangunan ekonomi, sebab dengan adanya kawasan wisata yang populer, akan berdampak luas pada sektor lainnya.

Nah ini juga yang tak kalah populer dikembangkan, yakni Kopi. Bengkulu punya Kopi!. Itu pula yang digarap oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Berbagai upaya terus dilakukan agar Kopi Bengkulu semakin memiliki akses pasar yang luas dan semakin dikenal, juga dapat meningkatkan perekonomian Bengkulu. 

Pengembangan pemasaran Kopi dilakukan dengan upaya branding, perluasan pemasaran dan kerjasama juga promosi dalam berbagai kesempatan. Salah satu upaya cerdas adalah dengan telah ditandatanganinya MoU antara Pemprov Bengkulu dengan DKI Jakarta, untuk pengembangan Kopi Bengkulu.

Di sektor budaya dan adat, Kain Besurek juga terus dikembangan oleh Gubernur Bengkulu. Berbagai even dan kegiatan Kain Besurek mulai dipromosikan secara masif.

Sementara dalam sektor sumber daya manusia, saat ini telah terjadi penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. Hal itu dicapai berkat kerja simultan dan terintegrasi oleh Gubernur Bengkulu dan jajaran.

Di sektor pendidikan, Gubernur Bengkulu juga mendorong status IAIN Bengkulu agar menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Ini merupakan bentuk komitmen gubernur dibidang pendidikan, untuk menyiapkan generasi masa depan. Selain IAIN Bengkulu, Fakultas Kedokteran Unib juga menjadi perhatian Pemprov Bengkulu. 

Dibidang keamanan, gubernur juga mendukung naik status Polda Bengkulu dari tipe B ke tipe A. 

Dengn berbagai upaya, pengembangan, sinkroninasi diberbagai sektor itu, akan menjadi pembangunan yang terintegrasi yang nantnya memiliki multi efek diberbagai sektor kehidupan.

(Rls/Brm)