" Bebas dari Energi Kotor " Presma Unib dan Warga Teluk Sepang Gelar Aksi Tutup PLTU Batu Bara

Saat Presma Unib dan masyarakat Teluk Sepang menggelar aksi di Simpang Lima
Saat Presma Unib dan masyarakat Teluk Sepang menggelar aksi di Simpang Lima

Bengkulutoday.com - Dengan tema " Bebas dari Energi Kotor PLTU" puluhan mahasiswa yang tergabung kedalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari Universitas Bengkulu (UNIB) bersama dengan masyarakat mengelar aksi di Simpang Lima Ratu Samban Kota Bengkulu, Kamis (16/08/18).

Dalam aksi tersebut, mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam kesatuan aksi pejuang rakayat menganggap bahwa PLTU yang berada di Teluk Sepang tersebut mencemari udara Kota Bengkulu khususnya warga yang tingal di area tersebut. 

Aksi yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat Teluk Sepang juga menuntut pemerintah daerah sebagai berikut:

1. Bebaskan Indonesia terkhusus di Bengkulu dari energi kotor, hentikan proyek PLTU batu bara Teluk Sepang. 
2. Menuntut negara untuk bertanggung jawab atas akibat buruknya kuntruksi PLTU 
batu bara di Teluk Sepang yang meresahkan masyarakat.
3.Segera  menanggulangi anjloknya nilai tukar rupiah dan naiknya harga bahan pokok dan  anjloknya harga komuditas unggulan sawit dan karet 
4. Menanggulangi kelangkahan BBM.

Saat aksi ini berlangsung, Presiden Mahasiswa (Persma) Universitas Bengkul, Syahril Ramadan mengatakan, bahwasannya pemerintah sudah berkomitmen dan terikat perjanjian pada konferensi perubahan iklim dunia pada akhir tahun 2015. Dengan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 dan naik menjadi 42% dengan dukungan dunia internasional. 

Selain itu Perwkilan warga Teluk Sepang, Ali juga ikut serta dalam aksi ini dengan menyuarakan tuntutan yang sama untuk segera melakukan pemberentian kepada perusahaan Energi PLTU Batu Bara tersebut.

" Kewajiban kita untuk menyuarkan ini, dan ini akan terus kami suarakan secara terus menerus, memberikan informasi kepada semua warga, memberikan informasi kepada pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah, menekan mereka untuk berfikir jernih itu adalah kewajiban yang harus kita lakukan, artinya tidak ada kata lain PLTU batu bara ini harus di tutup," Ungkap Ali salah satu warga Teluk Sepang. [JS]

NID Old
5570