Bengkulutoday.com - Bripka I Putu Susitana Nemlikur, anggota Polres Sorong Kota, Kota Sorong, Papua Barat, kini harus menjalani hari-harinya di balik jeruji besi pasca melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya sendiri.
"Tindakan KDRT tersebut terjadi pada hari Jumat (28/5/2021), sekitar pukul 08.00 WIT, bertempat di Jalan Tribrata Apol Dum, Distrik Dum Timur, Kota Sorong Kepulauan, Pembakaran tersebut berawal dari terjadi pertengkaran antara pelaku dan istri, lalu pelaku menampar korban sebanyak satu kali di pipi kiri korban," ujar Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi melalui pesan singkat, Kamis (24/6/2021).
Kabid Humas menambahkan tamparan tersebut membuat korban marah, sehingga korban merobek buku nikah yang mereka miliki. Alhasil, pelaku menyiram korban dengan minyak tanah sebelum dibakar.
I Putu Susitana tega membakar istri yang baru dinikahinya pada 21 Januari 2021 atau 5 bulan lalu, hingga mengakibatkan meninggal dunia, karena dilatar belakangi masalah ekonomi. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Balleo News, dari akun Facebook bernama I Putu Susitana Nemlikur yang diketahui merupakan milik dari Bripka I Putu Susitana Nemlikur, bahwa ia merupakan kelahiran Singaraja 20 Agustus 1984. Selain itu, anggota Polres Sorong Kota yang tega membakar istrinya ini juga diketahui berasal dari Kota Singaraja Denpasar. Ia kini sedang berdinas di bagian SUMDA logistik-Sarpras.
Sementara itu, istri dari Bripka I Putu Susitana Nemlikur yang diketahui bernama Bidasari, merupakan perempuan kelahiran 12 Mei 1994. Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini dari akun Facebook Putu Sari Sahabudin yang merupakan milik dari Bidasari, tercantum bahwa almarhumah Bidasari pernah bekerja di Saga Supermarket and Dept Store sejak tahun 2019. Selain itu, dalam kedua akun Facebook tersebut, juga sama-sama mencantumkan menikah sejak 21 Januari 2021.
"BD adalah istri kedua dari Bripka IPS. Sebelumnya, Bripka IPS telah memiliki 5 orang anak dari istri pertamanya," pungkas Polres Sorong Kota.
