Bara JP dan Komunitas Relawan Deklarasi Dukungan ke Jokowi di Pantai Panjang

Deklarasi dukungan untuk Jokowi di Pantai Panjang
Deklarasi dukungan untuk Jokowi di Pantai Panjang

Bengkulutoday.com - Sebanyak 15 komunitas relawan mendeklarasikan pemenangan pasangan Joko Widodo - Kiai Ma'ruf Amin dalam Pilres 2019 di Pantai Panjang Kota Bengkulu, Minggu (25/11/2018).

Ketua Bara JP Bengkulu, David Ardiansyah dalam kata sambutannya menegaskan, dengan niat dan perjuangan yang tulus para relawan dan partai pengusung yang ada di Bengkulu berkomitmen untuk kembali mengantarkan Jokowi dalam Pilres 2019 sebagai presiden terpilih.

David berharap kepada para relawan untuk menjaga suasana aman dan damai di tengah masyarakat, menjelang pemilu hingga waktu pencoblosan pada Pilpres 2019 mendatang.

"Hindari penyebaran berita hoax dan kita mengawal tahapan pemilu dengan damai sampai penghitungan di TPS," kata David dalam acara acara deklarasi.

Komunitas relawan yang hadir adalah Bara JP, Srikandi, Seknas Jokowi, Sri, Jaman, Reliji, Rumah KMA, Teman Jokowi, Rumah Jokowi, JPKP, Kombatan, Bravo 5, Tim Kampanye Daerah Kabupaten Seluma dan pengurus sembilan partai koalisi.

Selain deklarasi, acara juga diisi dengan pembacaan puisi dengan judul Kembali Satu.

Berikut 6 poin deklarasi relawan Jokowi -Ma'ruf Amin :

Kami Barisan Relawan Jokowi Presiden Provinsi Bengkulu :

1. Selalu setia kepada UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
2. Menentang dan mengecam segala bentuk hoax, ujaran kebencian, fitnah dan adu domba, dalam melaksanakan proses demokrasi pada PEMILU 2019 nanti khususnya di Provinsi Bengkulu.
3. Mengajak semua elemen masyarakat dan relawan yang mendukung Jokowi - Ma'aruf Amin, untuk melakukan kampanye dengan cara-cara yang tidak melanggar undang-undang dan ketentuan hukum yang berlaku.
4. Menghimbau kepada masyarakat Provinsi Bengkulu untuk tidak golput pada pemilu 2019 nanti.
5. Mengawal PEMILU 2019 di Provinsi Bengkulu hingga terciptanya suasana yang kondusif, damai, jujur, dan adil.
6. Mengajak semua masyarakat Indonesia khususnya di Bengkulu untuk menciptakan persaudaraan sesama anak bangsa selama proses Pemilu 2019 dan sesudahnya, bahwa "Kita semua tetap bersaudara".

Berikut bait Puisi yang dibacakan oleh Taufik Norodom, dengan judul Kembali Satu :

Hingar bingar riuhnya pesta telah dimulai.
Bangsaku laksanakan hajatan akbar,
Hiruk pikuk pikiran menjadi strategi demi wujudkan hendak hak konstitusi.
Bangsaku meniti jalan panjang bernama demokrasi, jatuh bangun adalah cara menjadi dewasa, untuk sebuah bangsa besar seperti Indonesia.
Tapi kini, demokrasi tercoreng dan terciderai
Oleh ulah gelintiran orang yang gunakan intrik tipu daya disaat kita diberi angin kebebasan.
Hari-hari dijejali oleh info dan berita sesat, mengumbar kebencian di sana-sini hanya karena berbeda orientasi dalam memilih.
Kita adalah bangsa yang padat etika dan tata krama, menjadi contoh bangsa-bangsa dunia yang iri dengan kemajemukan kita.
Dimana itu semua, ketika sesama kita saling ejek, saling cakar dan saling melontarkan peluru-peluru kebencian.
Berita bohong melayang-layang di udara, fitnah menjadi, menuding tajam tanpa klarifikasi,
Apa ini yang namanya berdemokrasi ?
Karena pilihan berbeda, ramai-ramai jadikan alasan,
untuk menjatuhkan kemudian tertawa terpingkal-pingkal,
ketika virus perpecahan mulai mereta
Tidakkah kita lihat, lbu pertiwi bersedih menangis saksikan tingkah pilu anak-anaknya.
Kemanakah perginya makna persaudaraan sebangsa, yang dulu adalah modal berdirinya negara.
Sudah tidak cinta setiakah kita pada Bhineka Tunggal Ika ?
Atau memang kita bebal untuk menjaganya.
Perjuangan bangsa ini masih panjang tidaklah selebar telapak kita
Aku lelah.. .kita lelah..
Tapi kita tak boleh menyerah..!
Masih banyak dan terlalu banyak yang cinta Indonesia,
Adalah tugas panjang untuk kembali memaknai perbedaan,
karena berbeda bukan artinya bertikai.
Lukaku adalah lukamu pun dukaku kau dapat rasa,
Kita adalah bangsa yang besar, jangan kerdilkan karena perbedaan
Rajut kembali merah putih, sampai sadar apa itu setia,
Para pendiri republik ini tidaklah salah, menempatkan simpul-simpul
pemersatu dari sabangku hingga merauke kita
Kita sudahi semua dan jangan lagi saling salah,
Kembalikan lagi senyum ibu pertiwi,
yang bangga akan ana-anaknya
"Belajarlah demokrasi yang elok", katanya..!
Maka kita akan dewasa..!

Insya Allah...aamiin.

[Azm]

NID Old
7215