Banjir dan Tanah Longsor di Bengkulu Tengah, 25 Orang Meninggal Dunia

Tim gabungan terus melakukan pencarian korban banjir dan longsor di Bengkulu Tengah
Tim gabungan terus melakukan pencarian korban banjir dan longsor di Bengkulu Tengah

Bengkulu Tengah, Bengkulutoday.com - Korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsong di Kabupaten Bengkulu Tengah hingga Rabu 1 Mei 2019 dilaporkan mencapai 25 orang. Dari jumlah itu, satu korban belum teridentifikasi. Hal itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Tengah, Tomi Marisi kepada wartawan, Rabu (1/5/2019).

Berdasarkan data sebelumnya, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor dari Kepahiang, Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah dan Lebong berjumlah 29 orang meninggal dunia. Maka kini jumlah korban meninggal dunia adalah 32 orang. 

BACA JUGA: BNPB: Korban Meninggal Dunia Jadi 29 Orang

Saat ini, kata Tomi, tim gabungan Basarnas, TNI, BPBD Bengkulu Tengah dibantu oleh keluarga korban banjir dan longsong terus melakukan pencarian korban yang belum ditemukan. 

Pantauan media ini, tim gabungan dibantu alat berat dan perahu karet menyusuri aliran sungai di sekitar jembatan Talang Boseng, Bengkulu Tengah. Sebelumnya, di sekitar lokasi itu telah ditemukan 3 jenazah korban banjir dan longsor. Tiga jenazah itu adalah sepasang suami istri dan satu lagi korban yang belum diketahui identitasnya. Sedangkan anak dari suami istri yang berumur 2 tahun 5 bulan belum berhasil ditemukan.

"Pada saat kejadian  air sungai  meluap hingga ke jembatan Talang Boseng, tim Basarnas, BPBD  dan warga sedang bergerak  melakukan  penyisiran  di sungai, sedangkan  tim dari TNI menyisir di daratan pinggiran sungai. Mudah-mudahan ada hasil bekerja pada hari ini," kata Tomi Marisi.

Di lokasi lain, tim juga bergerak melakukan pencarian korban di sekitaran kaki Gunung Bungkuk, Talang Boseng. Sejumlah alat berat dikerahkan membongkar tumpukan sampah guna mencari korban.

Salah seorang keluarga korban mengaku akan terus mencari keluarganya yang hilang. "Kami akan tetap disini mencari anak kami sampai ketemu," kata Misna, keluarga korban yang hilang. Misna bersama keluarganya yang lain telah lima hari berada di sekitaran jembatan Talang Boseng sambil melakukan pencarian anaknya dan akan tetap bertahan sampai menemukan anaknya.

[js]

NID Old
9945