Bakal Dirobohkan, Pedagang Ngadu Pening

Lapak pedagang di kawasan pantai

Bengkulutoday.com - Penataan kawasan Pantai Panjang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu menimbulkan kekhawatiran dari pedagang di kawasan pantai. Pasalnya, kabar perobohan warung dan pembangunan auning di sepanjang pantai ini belum disertai solusi, apabila warung-warung sudah dirobohkan. 

"Kalau seluruhnya mau dirobohkan, solusinya bagaimana. Apakah kami masih bisa jualan atau tidak, sementara auning baru sedang dibangun. Apakah akan ada relokasi. Jika relokasi kemungkinan untuk tidak ada pembeli itu sangat besar. Atau setiap pedagang yang warungnya dirobohkan diberi insentif. Saya rasa ini akan memberatkan pemerintah. Solusi yang paling pas menurut saya adalah robohkan satu warung, bangun satu auning. Begitu seterusnya. Program pemerintah berjalan, masyarakat masih bisa mendapatkan pemasukan untuk membiayai keluarga" Demikian pendapat salah seorang pedagang yang ada di belakang BIM, yang tidak mau disebutkan namanya, Selasa (28/01/2020), di Kota Bengkulu.

Lanjutnya, mekanisme pembangunan auning sebagai solusi penataan kawasan pantai harus disertai pendekatan humanis dan memikirkan biaya sehari-hari mereka setelah perobohan warung dan pembangunan auning baru. 

"Jangan tidak ada pemberitahuan lalu tiba-tiba dibongkar," sampainya. Hal ini, diusulkannya dengan pembangunan secara bertahap, bukan melalui perobohan menyeluruh.

Dari kabar yang didapat, Pemkot Bengkulu bakal mulai merobohkan warung di sepanjang Pantai Panjang pada 5 Februari mendatang, dan akan dibangun auning untuk pedagang yang masuk dalam data kelompok. 

"Pada dasarnya sebagian pedagang di kawasan Pantai Panjang ini sangatlah mendukung penataan kawasan Pantai Panjang, untuk menyambut wonderful Bengkulu," pungkasnya.

Pewarta : Bisri Mustofa