Bengkulutoday.com - Partai Golkar Provinsi Bengkulu memasang sejumlah nama yang cukup memiliki reputasi untuk bacaleg DPRD Provinsi Bengkulu dari dapil Kota Bengkulu. Sebanyak 5 nama telah didaftarkan ke KPU Provinsi Bengkulu sebagai bacaleg pada 15 Juli 2018. Kelima nama itu adalah Patriana Sosialinda, Frentindo, Argana Mukti, Yuan Degama, Asnawi A Lamat dan Drs Sumardi.
Diantara kelima bacaleg itu, setidaknya 3 nama yang layak dijadikan perhitungan oleh politisi lainnya karena bakal menjadi saingan berat bagi caleg dari partai lain nantinya di dapil Kota Bengkulu. Selain itu, kehadirin Drs Sumardi yang merupakan mantan Sekda Provinsi Bengkulu juga tidak bisa dianggap enteng.
Patriana Sosialinda
Patriana Sosialinda diketahui adalah mantan Wakil Wali Kota Bengkulu dan baru saja bertarung di pilkada Kota Bengkulu 27 Juni 2018 lalu. Dia bersama pasangannya Mirza memperoleh suara sebanyak 36.584 suara. Selain itu, Patriana juga pernah menjadi anggota legislatif di DPRD Kota Bengkulu. Saat ini dia adalah ketua DPD Partai Golkar Kota Bengkulu. Dengan basis massa dan kekuatan politik Patriana itu, sosok ini layak menjadi perhitungan bagi pesaingnya baik diinternal Golkar maupun partai lain nantinya di pemilu 2019.
Yuan Degama
Sedangkan Yuan Degama diketahui menjabat sebagai bendahara DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu. Sosok Yuan dikenal sebagai pengusaha Biru Komputer juga mengelola Hotel Splash dan Hotel Madelin, dia juga akbab disebut dengan sebutan Ucok Splash. Yuan Degama juga aktif diberbagai organisasi diantaranya DPD HIPMI Bengkulu, Kadin Bengkulu, Apkomindo, Perbakin, Formi dan lainnya. Kemampuan komunikasi Yuan yang bagus dan kemampuan finansial tentu harus dijadikan tolak ukur mengukur kemenangannya di pemilu 2019.
Asnawi A Lamat
Sosok ketiga yang juga layak diperhitungkan adalah Asnawi A Lamat. Dia merupakan mantan Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu. Pernah menjadi Caretaker Bupati Bengkulu Tengah dan Bengkulu Selatan. Asnawi A Lamat adalah birokrat senior dan pernah berkiprah di Soksi. Sosok Asnawi tentu juga menjadi perhitungan baik diinternal Golkar maupun pesaing partai lainnya. [Br]
