Asal Usul Rendang Lokan ala Mukomuko

Foto Rendang Lokan ala Mukomuko

Asal usul rendang berasal dari daerah Sumatera Barat. Dahulunya rendang banyak di jumpai dalam acara adat, namun kini hidangan ini dapat kita nikmati dalam keseharian seperti yang tersaji di rumah makan padang.
Jika di daerah Minangkabau populer dengan rendang daging sapi atau rendang kerbaunya, maka di Bengkulu tepatnya di kabupaten Mukomuko juga mempunyai rendang daging yang unik dan tak kalah enaknya yaitu rendang daging lokan.

Kabupaten Mukomuko terletak disebelah Utara Bengkulu dan berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat dan Jambi. Lokan adalah sejenis kerang yang hidup di sekitar muara dengan kulit kerang berupa lapisan kapur yang amat keras, lokan hampir sama dengan kijing namun yang membedakannya adalah tempat dan juga bentuknya, lokan sendiri banyak di jumpai disekitar muara yang berbentuk sedikit bulat dan kijing berbentuk agak lonjong biasanya banyak kita temui di sawah ataupun sungai-sungai kecil. Kata orang terdahulu, lokan merupakan tempat para buaya untuk tidur. Cara mengambilnya juga tak gampang, selain meraba dengan kaki, terkadang kita harus menyelam jika air di muara terjadi pasang naik. Yang menjadi perhatian utama adalah keselamatan diri sendiri karena adanya buaya yang hidup disekitar muara ataupun binatang ganas lainnya. Harga Lokan dipasaran  Kabupaten Mukomuko  juga cukup terjangkau kisaran 15 – 25 ribu untuk satu cupak lokan (belum dibuka cangkangnya).

Mata pencaharian masyarakat Mukomuko kebanyakan adalah nelayan karena berdekatan dengan laut. Dan terpenting, lokan dapat dikonsumsi karena mengandung banyak sekali protein hewani yang lengkap seperti asam amino esensial yang sangat dibutukan oleh tubuh manusia, serta daging lokan juga rendah lemak tidak seperti daging sapi. Masyarakat di Mukomuko telah lama mengolah lokan menjadi makanan yang lezat seperti salah satu contohnya dalah rendang lokan ini.

Rendang lokan yang disebut oleh masyarakat disana adalah samba lokan. Rendang lokan atau samba lokan ini, rasanya seperti hati ampela yang gurih dengan sedikit kenyal dan juga lembut. Rendang lokan makin nikmat apalagi dihidangkan dengan nasi putih hangat dan  ditemani dengan goreng ikan salengek dan kerupuk, yang membuat sensasi setiap suapannya begitu enak ketika meluncur ketenggorokan.Namun  masyarakat Mukomuko biasanya menjadikan samba lokan ini menjadi makanan sehari-hari. Selain  itu juga dijadikan untuk oleh-oleh sanak di ratauan.Adapun samba lokan ini bisa bertahan dalam 10 hari.  

Jadi rendang lokan adalah salah satu jenis rendang yang mengunakan bahan daging lokan dan dipadukan dengan rempah-rempah dan pedasnya cabai. Bagi pengemar kerang, rendang lokan ini akan menjadi menu andalan jika berkunjung ke Mukomuko. Masakan tradisional ini memang mempunyai ciri khas tersendiri karena rasa sambal lokan di Mukomuko tak akan berubah karena proses pengolahannya bersifat tradisional sehingga rasanya akan tetap sama, sampai saat ini cara memasaknya pun masih menggunakan kayu bakar.

Cara untuk membuat rendang lokan ini tergolong cukup rumit. Proses pertama, lokan yang masih hidup direndam dengan air  selama 24 jam untuk menghilangkan pasir dan lumpur yang masih tersisa, kemudian lokan tersebut direbus dan di pisahkan dari cangkangnya. Kemudian, dicuci hingga bersih lalu dikeringkan selama tiga jam. Adapun bahan-bahan untuk membuat sambal lokan tidaklah banyak. Bahan utamanaya adalah lokan, sedangkan bumbu yang harus disiapi seperti bumbu dapur pada umumnya yaitu cabe merah, santan kelapa,garam,penyedap rasa, bawang merah, bawang putih, gula aren, kunyit, daun kunyit, lengkuas, daun salam, daun serai dan daun jeruk. Semua bumbu ini nantinya dicampur agar menjadi masakan yang lezat dan pastinya mempunyai aroma khas tersendiri, dan beda dari rendang di daerah lainnya. Karena yang membedakan rendang Mukomuko dengan daerah Minangkabau terlihat dari bahan bakunya tentu rasanya pun juga jauh berbeda.

Tetapi, sampai saat ini Rendang lokan khas Mukomuko ini belum diketahui oleh orang banyak. Jadi,  alangkah baiknya jika dibuat suatu tempat khusus untuk memperjual belikan   agar setiap wisatawan yang datang ke Mukomuko mampir untuk membeli oleh-oleh tanpa menunggu lama ataupun bisa juga dipasarkan melalui media sosial agar lebih diketahui oleh masyarakat di Bengkulu maupun luar  Bengkulu . Semestinya masyarakat Mukomuko lebih memaksimalkan peluang ini untuk mengenalkan rendang lokan tersebut. Serta  pengemasannya dibuat lebih kreatif agar menarik perhatian konsumen.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

OLEH: HABIB SEPTA WARIS GUPRI, MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BENGKULU