Akademisi Unpad : Perlunya Semangat Optimisme untuk Pembangunan Nasional Lima Tahun ke Depan

Dialog khusus

Bengkulutoday.com, Bandung - Dosen Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Achmad Abdul Basith, menyatakan media dan masyarakat memiliki peran vital dalam pembangunan baik nasional maupun daerah ditengah pesatnya perkembangan teknologi.

Secara bersamaan media juga ikut berkembang dengan semakin modernnya teknologi tersebut, salah satunya media  sosial.

"Satu hal dari peran media saat ini dalam pembangunan yang sangat penting adalah bagaimana memberikan edukasi bukan hanya fungsi hiburan atau berita, karena media dapat menjadi sumber acuan bagi masyarakat untuk memperoleh informasi yang aktual, terpercaya, dan dapat dibuktikan kebenarannya,” kata Abdul Basith dalam dialog khusus di Kawasan Soreang, Bandung, Rabu (27/11/2019).

Menurut Basith euforia politik Pilpres telah usai, sehingga tidak ada lagi namanya nol satu atau nol dua. Selanjutnya apa yang menjadi program Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Kyai Ma'ruf Amin untuk lima tahun kedepan selain insfratruktur adalah sumber daya manusia (SDM).

Dengan mengusung pembangunan pada kualitas sumber daya manusia tersebut menurut Wakil Ketua GP Ansor Kota Bandung ini, diharapkan Indonesia lima tahun kedepan juga menjadi lebih baik dari sektor ekonomi, sosial dan politik.

"Apa yang sudah dilakukan Pa Jokowi lima tahun lalu dan kedepan perlu didukung 
media untuk memaksimalkan fungsinya. Tak hanya sebagai penyebar informasi, media massa pun harus mengembangkan optimisme dalam masyarakat.
Karena hany dengan semangat optimis tersebut Indonesia yakin lebih baik," ucapnya.

Ditempat yang sama wartawan senior Wan Abbas menambahkan dengan kemajuan teknologi berdampak pada minat  masyarakat secara langsung terhadap media massa. 

Jika diera 1980 an, media mencari sumber berita langsung ke lapangan secara akurat, kemudian menyampaikan pada masyarakat. Sebaliknya saat ini masyarakat berlomba-lomba dengan media menyiarkan peristiwa yang terjadi melalui media sosial.

"Melihat hal  tersebut media dan masyarakat agar tetap mewaspadai apa yang disampaikannya lewat media sosial bukan kabar bohong atau hoaks. Sebaliknya media juga perlu cek dan ricek agar tidak menjadi bagian hal itu," ucap Wan Abbas.

Masih menurut mantan wartawan Pikiran Rakyat ini, dengan tidak menyebarkan hoaks itu adalah bagian dari peran masyarakat dan media mendukung pembangunan nasional lima tahun kedepan.

Terlebih kata Wan Abbas, pembangunan Infrastruktur telah dilakukan oleh Pemerintah baik Pusat maupun daerah yang sudah semestinya didukung. 

"Untuk Insfratruktur di Jawa Barat saja misalnya tol Cisumdawu dan lainnya akan kembali dirasakan manfaatnya oleh masyarakat ke depan," tegasnya. [Adr]