Abu Madyan Al Ghauts, Sufi Agung dari Andalusia

Ilustrasi

Abu Madyan Al Ghauts, siapa yang tidak kenal dengan nama ini? Dialah sufi agung dari wilayah Islam paling barat. Nama lengkapnya adalah Abu Madyan Syu'aib bin Husein Al Anshari Al Andalusi. Para pengagumnya menyebut dia sebagai sang sufi terbesar sepanjang sejarah, dia dianggap sebagai syaikhul masyayikh (mahaguru) karena keberhasilannya dalam menggabungkan antara syariat dan hakikat. Dia termasuk salah satu wali abdal pada masanya, dan sangat dikenal karena memiliki sifat takwa, wara', dan zuhud. Ia lahir di kota Qunthiyanah Sevilla Andalusia pada tahun 509 H. Pernah menempuh pendidikan di kota Fez Maroko, dan menetap di kota Bejaia.

Abu Madyan terlahir menjadi anak yatim dan menjalani kehidupan yang sangat sederhana sehingga telah membentuk kepribadian yang memiliki tekad sangat kuat. Al Tadili meriwayatkan cerita dari Muhammad Al Anshari yang mendengar langsung dari Abu Madyan tentang awal mula kehidupannya. "Aku adalah seorang anak yatim dari Andalusia, saudara-saudaraku mempekerjakanku sebagai penggembala ternak mereka. Setiap kali aku melihat orang shalat atau membaca Al-Qur'an, aku selalu tertarik dan terpesona, maka aku mendekati dan memperhatikan mereka. Namun, aku seringkali berduka lantaran tidak bisa menghafal Al-Qur'an dan tidak tahu cara shalat. Seketika itulah muncul keinginan yang sangat kuat dalam diriku untuk meninggalkan gembalaan agar aku bisa belajar Al-Qur'an dan mempelajari syariah."

Salah satu guru Abu Madyan di kota Fez adalah seorang pakar fikih bernama Abu Hasan Ali bin Ghalib (w 592 H), kepada beliau juga, Abu Madyan belajar ilmu hadits yaitu kitab As-Sunan karya Abu Isa Al Tirmizi. Sedangkan mengenai ilmu tasawuf, beliau berguru kepada Abu Abdullah Al Daqqaq dan Abu Ya'za Yalnur bin Maimun. Tentang guru-gurunya, Abu Madyan pernah bercerita "Saya mendengarkan cerita-cerita orang shaleh sejak zaman Uwais Al Qarni hingga sekarang, tidak ada yang menakjubkan bagiku selain tentang sosok Abi Ya'za, dan tidak ada kitab yang menakjubkan bagiku selain kitab Ihya Ulumuddin karya Al Ghazali."

Karena kemasyhuran Abu Madyan atas keluasan ilmu dan karamahnya, akhirnya banyak orang-orang yang menimba ilmu kepadanya. Di antara murid-murid beliau adalah :

  1. Abdurrazaq Al Jazuli, kuburan beliau terletak di kota Alexandaria Mesir. Seperti dilansir oleh Ibnu Qanfazd dalam kitab Al Wafayat, beliau adalah salah satu guru dari Sidi Abi Muhammad Abdul Aziz Al Mahdawi dan Abi Baqa Abdullah.
  2. Ja'far bin Sidi Bunnah Al Khaza'i. Murid Abu Madyan ini pernah yang disebutkan oleh Lisanudin Ibnu Khatib dalam kitab Al Ihathah fi Akhbar Al Gharnathah.
  3. Abdussalam bin Masyisy, beliau adalah salah satu guru dari tokoh besar yaitu Abu Hasan Al Syazili.

Diakhir hidupnya, beliau difitnah oleh orang-orang yang dengki dan iri atas kemasyhuran namanya, sehingga mereka memprovokasi penguasa Muwahidin pada saat itu yaitu Ya'kub Al Mansur dengan menyematkan kepadanya sebutan ulama Zindiq. Akhirnya beliau meninggalkan kota Bejaia menuju kota Tlemcen sampai akhir hayatnya pada tahun 594 H.

Salah satu karya beliau yang sangat terkenal adalah qasidah Ma Lazdah Al 'Isy . Berikut sebagian kutipan dan pesan-pesan yang terkandung didalamnya :

1. ما لذة العيش إلا صحبة الفقرا * هم السلاطين والسادات والأمرا

Tidak ada kenikmatan hidup kecuali berteman dengan orang-orang fakir Mereka adalah para sultan, para pemimpin dan para penguasa

2. فاصحبهمو وتأدب في مجالسهم * وخل حظك مهما قدموك ورا

Maka bertemanlah dan bersikap baiklah di dalam majelis-majelis mereka Dan tinggalkanlah kepentingan pribadimu sekalipun mereka menawarkan kepadamu

3. واستغنم الوقت واحضر دائما معهم * واعلم بأن الرضا يختص من حضرا

Manfaatkanlah waktu, dan hadirlah selalu bersama mereka Ketahuilah! sesungguhnya keridhaan itu tercurahkan khusus bagi orang yang hadir

4. وراقب الشيخ في أحواله فعسى * يرى عليك من استحسانه أثرا

Ikutilah seorang guru dalam segala hal, semoga Kebaikannya akan memberikan pengaruh kepadamu.

Oleh : Idris Sholeh, penulis adalah wakil ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), kepala Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqafah Ciganjur Jakarta, dan alumni PP. MTM Kempek Cirebon.

Artikel ini telah tayang di Islami.co dengan judul: Abu Madyan al-Ghauts; Wali Abdal Andalusia