50 Tahun Bengkulu, Ini 13 Nama Yang Pernah Duduk di Kursi Gubernur Bengkulu

Gubernur Bengkulu dari masa ke masa

Provinsi Bengkulu akan berusia 50 tahun pada 18 November 2018 nanti. Usianya yang sudah setengah abad menjadikan Provinsi Bengkulu telah berubah bentuk dari sejak ditetapkan sebagai provinsi pada 18 November 1968 lalu.

Provinsi Bengkulu membuat tagline hari jadi Provinsi Bengkulu ke 50 tahun itu sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Emas. Wajar, berbagai capaian hasil pembangunan telah bisa dirasakan oleh masyarakat, tidak hanya oleh masyarakat Bengkulu, namun juga masyarakat nasional dan internasional.

Pembangunan di Provinsi Bengkulu tentu tidak lepas dari peran serta kepala daerah, yakni Gubernur. Sejak berdiri, Provinsi Bengkulu telah dipimpin oleh 13 orang, 9 diantaranya adalah Gubernur definitif dan sisanya adalah Caretaker, Pelaksana Tugas dan Penjabat.

Siapa saja 13 nama itu, berikut daftarnya :

Gubernur Bengkulu

1. Ali Amin (1968-1974)
Ali Amin adalah Gubernur Bengkulu pertama kali sejak Bengkulu ditetapkan sebagai provinsi melalui UU Nomor 9 Tahun 1967 dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1968. Tidak banyak literatur yang mengupas tentang kepemimpinan Ali Amin baik dalam buku sejarah maupun dalam pencarian di google. 

Gubernur Bengkulu

2. Abdul Chalik (1974-1979)
Drs Abdul Chalik adalah Gubernur Bengkulu yang kedua setelah Ali Amin. Abdul Chalik kelahiran Kota Kayu Agung Ogan Kememring Ilir, Sumatera Selatan pada 17 Juli 1925. 

Abdul Chalik merupakan lulusan UGM jurusan Ilmu Pemerintahan dan tamat pada tahun 1957. Masa kecilnya dilalui bersama sang ayah yang menjalankan tugas di Lubuk Linggau.

Abdul Chalik tercatat pernah menjadi Sekretaris DPRD Provinsi Sumatera Selatan dan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan. 

Setelah itu, dia dipercaya menjadi Kepala Biro Perencanaan di Departemen Dalam Negeri. Kemudian tahun 1974, Abdul Chalik dipercaya menggantikan Ali Amin sebagai Gubernur Bengkulu.

Sosok Abdul Chalik juga pernah menjadi anggota DPR RI mewakili Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 1982. 

Semasa hidup, Abdul Chalik menikah dengan Istati dan dikaruniai 4 orang anak. Dia meninggal dunia pada 4 September 2014 lalu.

Gubernur Bengkulu

3. Suprapto (1979-1989)
Suprapto adalah Gubernur Bengkulu ketiga setelah Abdul Chalik. Dia kelahiran Pulorejo , Ngoro Jombang Jawa Timur pada 27 Agustus 1929. Soeparpto wafat pada 7 Oktober 2003 pada usia ke 74 tahun. 

Suprapto tercatat sebagai Gubernur Bengkulu dua periode. Karir birokrasinya ditempuh dari dia menjadi Camat Warujayeng, Nganjuk, kemudian menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Nganjuk, Bupati Nganjuk, dan kemudian Gubernur Bengkulu. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Agung. 

Semasa hidup, Suprapto menikah dengan Raden Ayu Soedarjatin dan dikaruniai 2 putra dan 2 putri. 

Gubernur Bengkulu

4. Razie Yahya (1989-1994)
Razie Yahya adalah Gubernur Bengkulu keempat menggantikan Suparpto. Sebelum menjadi Gubernur Bengkulu, dia juga pernah menjadi Wali Kota Bengkulu.

Gubernur Bengkulu

5. Adjis Achmad (1994-1999)
Adjis Ahmad adalah Gubernur Bengkulu kelima. Dia merupakan kelahiran Lingge 25 Agustus 1941 dan wafat di Bengkulu pada 21 Februari 2013 pada usia 71 tahun. Sebelum menjadi Gubernur Bengkulu, Adjis Ahmad tercatat pernah menjadi Bupati Bengkulu Selatan pada 1988- 1993. 

Gubernur Bengkulu

6. A Djalal Bachtiar (1999)
Andi Djalal Bachtiar tercatat sebagai Pejabat Sementara Gubernur Bengkulu pada tahun 1999 sebelum dilanjutkan oleh Gubernur Bengkulu Hasan Zen. 

Gubernur Bengkulu

7. Hasan Zen (1999-2004)
Hasan Zen lahir pada 17 April 1942 dan meninggal dunia di Palembang pada 24 Juli 2007 pada usia 65 tahun. Dia menjabat sebagai Gubernur Bengkulu 1999-2004. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bengkulu, Hasan Zen pernah menjadi Bupati di Muara Enim. 

Gubernur Bengkulu

8. Seman Widjojo (2004-2005)
Seman Widjojo adalah Penjabat Gubernur Bengkulu 2004-2005. Masa kepemimpinannya adalah masa transisi kepala daerah dipilih secara langsung, dimana pada pilkada Provinsi Bengkulu tahun 2005, terpilih Agusrin M Najamudin sebagai Gubernur dan HM Syamlan sebagai Wakil Gubernur Bengkulu. Pasangan ini merupakan produk pilkada langsung di Provinsi Bengkulu.

Gubernur Bengkulu

9. Agusrin M Najamudin (2005-2011)
Agusrin Maryono Najamuddin merupakan Gubernur Bengkulu hasil pilkada langsung yang baru pertama kalinya dilaksanakan di Provinsi Bengkulu. Dia berpasangan dengan Muhammad Syamlan. 

Pasangan ini mendapat suara sebanyak 96.764 suara dan diusung oleh PKS dan PBR. Selesai periode pertama berpasangan dengan M Syamlan, Agusrin M Najamudin kemudian maju lagi sebagai Gubernur Bengkulu berpasangan dengan Ustadz Junaidi Hamsyah dan berhasil menang dengan perolehan suara 43.801 suara. 

Pada pemilukada 2010 dimana Agusrin berpasangan dengan Junaidi Hamsyah, Agusrin tidak lagi bersama PKS, namun dia memimpin Partai Demokrat. 

Pada periode kedua ini, pasangan Agusrin M Najamudin dan Junaidi Hamsyah dikabarkan pecah kongsi. Sebabnya karena Agusrin saat itu tersandung kasus korupsi dan menjadi terpidana. Agusrin tersangkut kasus korupsi dana bagi hasil bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) senilai Rp 21,3 miliar. Dia divonis bersalah oleh Mahkamah Agung dengan hukuman penjara 4 tahun. Sejak itu, Junaidi Hamsyah kemudian ditetapkan sebagai Gubernur Bengkulu definitif. Namun kemudian, adik kandung Agusrin yakni Sultan Bachtiar Najamuddin terpilih sebagai Wakil Gubernur Bengkulu disisa masa jabatan mendampingi Junaidi Hamsyah.

Gubernur Bengkulu

10. Junaidi Hamsyah (2012-2015)
Junaidi Hamsyah merupakan putra Asli Rejang kelahiran Tebat Pancur Bengkulu Utara pada 4 Februari 1970. Dia dilantik sebagai Gubernur Bengkulu menggantikan Agusrin M Najamuddin yang menjadi terpidana kasus korupsi. 

Gubernur Bengkulu

11. Suhajar Diantoro (2015-2016)
Suhajar Diantoro adalah Penjabat Gubernur Bengkulu mengisi kekosongan setelah habisnya masa jabatan Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah. Dia menjabat mulai dari 1 Desember 2015 hingga 12 Februari 2016. 

Gubernur Bengkulu

12. Ridwan Mukti (2016-2017)
Ridwan Mukti lahir di Lubuklinggau pada 21 Mei 1963. Sebelum menjadi Gubernur Bengkulu terpilih hasil pilkada berpasangan dengan Rohidin Mersyah, Ridwan Mukti sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati Musirawas selama dua periode. Dia juga tercatat pernah menjadi anggota DPR RI mulai tahun 1999 hingga 2005.
Karir politiknya sebagai Gubernur Bengkulu berakhir sejak KPK melakukan OTT terhadap istrinya, Lily Martiani Maddari bersama dua orang kontraktor pada 20 Juni 2017. Upaya hukum dari tingkat banding dan kasasi tidak berhasil membebaskan Ridwan Mukti sebagai terpidana. Ridwan Mukti dan isrinya kini menjalani hukuman 9 tahun penjara atas putusan Mahkamah Agung yang menolak kasasinya.

rohidin mersyah gubernur bengkulu

13. Rohidin Mersyah (2017-sekarang)
Rohidin Mersyah sebelumnya menjadi Wakil Gubernur Bengkulu mendampingi Ridwan Mukti. Karena Ridwan Mukti ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pasca OTT, Rohidin Mersyah kemudian diangkat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu. Saat ini, Rohidin telah menjadi Gubernur Bengkulu definitif menggantikan Ridwan Mukti yang sedang menjalani hukuman karena telah inkrah berdasarkan putusan Mahkamah Agung. [**]

Dari berbagai sumber, redaksi menerima koreksi dan klarifikasi atas tulisan diatas, koreksi dan klarifikasi dapat dikirim ke email : [email protected] - [email protected]

NID Old
6837