27 Orang Bunuh Diri Sepanjang Tahun 2018, Motifnya : Ekonomi, Putus Cinta, Stres dan Masalah Keluarga

Seorang gadis inisial DF (20) warga Desa Pagar Banyu Kecamatan Armajaya Kabupaten Bengkulu Utara ditemukan tewas dengan menggantung diri, Sabtu (3/3/2018).
Seorang gadis inisial DF (20) warga Desa Pagar Banyu Kecamatan Armajaya Kabupaten Bengkulu Utara ditemukan tewas dengan menggantung diri, Sabtu (3/3/2018).

Bengkulutoday.com - Sepanjang tahun 2018, yakni Januari hingga Oktober, dilaporkan sebanyak 27 orang melakukan aksi bunuh diri di Provinsi Bengkulu. Data tersebut dilansir dari harianrakyatbengkulu.com. Selain itu, sumber data juga menyebut dari Biro Ops Polda Bengkulu.

Disebutkan, motif orang bunuh diri itu dikarenakan karena masalah ekonomi, masalah keluarga, stres, putus cinta (asmara) juga karena gangguan kejiwaan. Sedangkan para korban bunuh diri melakukan aksinya dengan cara gantung diri dan minum racun. 

Untuk sebaran kasus bunuh diri, paling banyak adalah di Kabupaten Seluma sebanyak 6 kasus bunuh diri disusul Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah, jumlahnya ada 6 kasus bunuh diri. Kemudian Kota Bengkulu sebanyak 3 kasus bunuh diri, Lebong 2 kasus bunuh diri, Rejang Lebong 2 kasus bunuh diri, Kepahiang 3 kasus bunuh diri, Bengkulu Selatan 2 kasus bunuh diri, Mukomuko 2 kasus bunuh diri dan Kaur 1 kasus bunuh diri, totalnya ada 27 kasus bunuh diri.

Menurut Ustadz H Evan Trijasa, peristiwa bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Untuk itu dia mengimbau setiap orang untuk lebih mendekatkan diri kepada tuhannya. Sebab dengan cara itu, manusia akan sadar untuk apa dia dilahirkan ke dunia ini. 

"Memperbanyak ibadah, silaturahmi dan giat bekerja bagi yang sudah bekerja dan giat belajar bagi yang masih belajar. Bimbingan orang tua, peran serta lingkungan juga dibutuhkan agar manusia yang berputus asa kembali ingat kepada tanggung jawab hidupnya, sebab Allah tidak merubah nasibnya jika dia tidak berusaha, berusaha itu tidak mengenal putus asa," sampainya. [RB/BMW]

NID Old
6862