Bengkulutoday.com - Sebanyak 12 organisasi yang tergabung dalam Pengurus Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga (PPRK), mendeklarasikan menolak kerusuhan. Deklarasi digelar di aula adem Polda Bengkulu dalam pertemuan silaturahmi, Rabu (9/6/2019).
Yuslidar, Ketua Pengurus Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga Provinsi Bengkulu, mengatakan, organisasi yang dia pimpin bergerak untuk meningkatkan kualitas diri kaum perempuan, baik dalam ruang lingkup keluarga maupun dalam ruang lingkup berbangsa. Untuk itu, dengan tegas dia menyatakan menolak segala bentuk kerusuhan yang juga dapat menimbulkan perpecahan dan dampak buruk lainnya.
"Kami anggota komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga (PPRK) Majelis Ulama Indonesia Provinsi Bengkulu, menyatakan cinta damai, menolak kerusahan, NKRI harga mati," demikian bunyi deklarasi yang dibacakan bersama 12 organisasi tersebut.
Yuslidar pun berharap dan meminta kepada Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Supratman agar dapat membantu dan bersinergi mengenai program PPRK.
"Kita meminta kepada Bapak Kapolda Bengkulu untuk membantu program kita untuk meningkatkan kualitas diri kaum perempuan," kata Yuslidar dalam sambutannya.
Menanggapi itu, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Supratman menyampaikan apresiasi dan dukungannya. "Organisasi PPRK yang turut membantu Polri dalam menjaga keamanan dan menjaga keutuhan NKRI. untuk itu Polri siap mendukung dan bersinergi program dengan PPRK baik dalam bentuk sosialisasi pemberantasan Narkoba, KDRT ataupun kegiatan positif lainnya," ucap Supratman.
"Kita siap mendukung dan bersinergi dengan organisasi PPRK. Dan kita sudah memiliki bidang-bidang yang siap membantu kinerja PPRK," imbuh Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Suprtman, yang juga merupakan putra asli Bengkulu.
Adapun 12 organisasi yang ikut dalam silaturahmi dan deklarasi itu adalah:
- Muslimat Nu
- Fatayat NU
- PW Aisyiyah
- PW Nasyiatul asisyiyah
- BKMM
- BKMT
- Perwati
- Wanita islam
- Forsap
- Forsilmata
- Wisata Ibu
- Salimah
(Js)
